21

2.2K 333 20
                                    











"Nini aunty chu bisa sulap loh, nini mau liat ga" Nini yang tadinya asik bermain game di handphone milik Lisa, mengalihkan perhatiannya pada Jisoo.

"Mau mau, mana sulapnya" Auntusias Nini yang langsung berhenti bermain game, dan sekarang duduk menghadap Jisoo.

"Ini ada dua gelas dan dua duanya berisi air,nah Nini pegang  satu dan satu lagi aunty chu yang pegang" Nini mengambil gelas itu dari tangan Jisoo.

"Terus kita pegang gelasnya di atas kepala, kayak gini" Jisoo mencontohkan dan langsung di ikuti Nini.

"Nanti kita mutar bareng,dan kalau aunty kasih intruksi berhenti Nini juga ikut berenti ya" Nini mengangguk antusias.

"Aunty bakal bikin gelasnya ilang ya" Tanya Nini penasaran.

"No,aunty bakal bikn air di gelasnya hilang, yaudah ayo kita  mulai mutar" Jisoo dan Nini pun mulai memutar tubuh mereka perlahan.

Melihat Nini yang fokus Jisoo terkikik geli lalu diam diam meminum air yang ada di gelas.

"Stop" Nini ikut berhenti.

"Dalam hitungan ketiga kita bareng bareng balikin gelasnya" Nini mengangguk antusias, ekspektasi nya air yang ada di gelasnya benar benar hilang seperti kata Jisoo tadi.

"Satu, dua, tiga"

Byur

Bagian atas tubuh Nini terutama kepala basah kuyup,Jisoo tertawa terpingkal tidak ada akhlaknya.

"Bhahaha"

"Huwaa bundaa" Lisa yang mendengar suara nyaring Nini, langsung menghampiri anak itu.

"Kenapa, astaga Nini kan bunda udah bilang jangan main aneh aneh" Omel Lisa,Nini mencebikan bibirnya.

Sedangkan Chaeng menggeleng melihat kelakuan tunangannya itu.

"Kamu apain hmmm... Kok nakal" Chaeng merangkul pundak Jisoo.

"Sekali sekali kok" Jisoo masih belum berhenti tertawa.

"Bukan Nini bunda, tadi itu, aunty chu katanya mau liatin sulap, tapi malah bikin Nini ba.sah,aunty chu jahat hiks Bunda" Tangis anak itu tertahan, Lisa lalu menghapus air mata yang ada di pipi Nini dengan bajunya.

"Aunty chu gak sengaja, yaudah kita ganti baju dulu " Nini menggeleng.

"Nini gak mau jalan ke kamar,mau di gendong Daddy Chaeng"Nini mengangkat tangannya sambil menatap Chaeng.

Chaeng lalu mendekat dan ingin menggendong Nini.

"Uh anak manjanya daddy chaeng"chaeng menggendong Nini seperti koala,lalu membawa anak itu ke kamar dan di ikuti Lisa, Jisoo dari belakang.

"Tambah berat sih" Chaeng menepuk pantat Nini, Nini bersender nyaman di pundak Chaeng.






















"Yang mana yang sakit nak" Lisa mengelus elus punggung Nini,tadi setelah makan malam,tubuh Nini panas, sepertinya bocah itu demam.

"Ini,kepala Nini pusing" Lisa memijat kepala  Nini, Lisa duduk di sabdaran tempat tidur, sambil memangku Nini

"Mangkanya Nini tidur biar sakit kepalanya ilang ya" Nini menggeleng.

"Bunda pegal, dari tadi kayak gini, sambil tiduran ya" Nini menggeleng,mulutnya sedang menikmati Uyyu.

"Bunda capek nak" Nini mendongak,menatap Lisa matanya berlinang air mata yang akan segera jatuh.

"Yaudah iya,gini aja" Lisa akhirnya menyerah.

Nini melepas kuluman nya.

"Mau aunty Jane" Suara Lirih Nini

"Ini udah malam, gak ada Aunty aunty Jane, Nini gak boleh berhubungan lagi sama dia,Nini lupa kata bunda kemaren" Nini mencebikan bibirnya.

"Ta.pi nini hiks mau aunty Jane" Nini menunduk menahan tangisnya sambil meremas piyama Lisa.

"Nini mau bunda marah" Nini menggeleng.

"Gak usah ngomongin orang itu lagi ngerti, sekarang tidur, bunda capek" Lisa menurunkan Nini dari pangkuanya.

"Sini tidur" Suara lisa melunak, Nini menurut, lalu segera berbaring di samping Lisa.

Lisa mencium seluruh wajah Nini dan terakhir bibirnya.

"Cepat sembuh kesayangan bunda" Nini merapatkan tubuhnya dengan Lisa lalu melanjutkan kegiatan menguyyunya.


















Ini bab terpendek karena aku lagi males tapi masih sempetin buat update

Pengen nuntut readers buat komen karena mood nulis ku makin menurun sekarang, kali aja kalo rame bikin mood gue makin naik.

Plakk!!!

Di tampol Nini

 NiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang