24. Sidang

986 34 7
                                    

AUTHOR POV

Hari yang ditunggu Prilly datang juga, selama 1 minggu ini dia memantapkan diri untuk menghadapi sidang skripsi. Prilly di ijinkan papanya tidak masuk kerja dengan catatan harus fokus sidang tidak boleh keluyuran gak jelas dengan teman-temannya

Anehnya lagi Prilly tidak mau papa dan mamanya datang ke sidangnya, Dia masih kekeh belum mau identitas sebagai anak pemilik kampus diketahui, hanya diperbolehkan datang pada saat wisuda saja.

Sekarang ini, yang berada diluar ruangan sidang Prilly tentunya ada kedua sahabatnya itu, mereka membawa buket bunga untuk diberikan setelah Prilly selesai sidang. Ternyata ada beberapa buket bunga dan hadiah lainnya yang dititipkan ke mereka, siapa lagi kalau bukan pengagum rahasianya Prilly.

Dimana Sherly berada???... pasti kalau reader pada baca part sebelumnya udah pada tau nih, hehehe... Yupss Sherly akhirnya tidak datang di sidang Prilly karena dia termasuk mahasiswi yang rajin, harus melakukan kegiatan praktik diluar kampus bersama teman-temannya. Tapi mereka sudah janjian di caffe setelah semua kegiatan selesai.

Pintu sidangpun akhirnya dibuka oleh Prilly, Steve dan Kristin yang melihatnya terkejut seperti ada yang tidak beres.

PRILLY POV

"Prill, are you oke?"Steve menepuk bahu Prilly dengan wajah khawatir

"heeii Lo kenapa diam aja sih, gimana hasilnya"kali ini Kristin juga ikut khawatir mendekati Prilly.

"Yeeeaaaaaaahh Gue lulus.... "teriak Prilly membuat kedua sahabatnya syok.

"gila Lo, bikin kita panik aja"ucap Steve, beda sikap Kristin yang langsung memeluk Prilly ikut bahagia.

"Selamat ya Prill, gue seneng Lo lulus akhirnya kita semua lulus... yeaaaahhhhhhhhh" mereka bertiga berteriak, berpelukan seperti teletabies. Urat malunya sudah hilang, padahal sekitar mereka banyak orang yang melihat.

"nih buket bunga banyak banget sih, dari Lo pada?"tanya Prilly

"diihh bukanlah.., ngapain juga kita buang-buang uang buat beli bunga sebanyak ini, mending uangnya dipake ntar malam kita ke club buat rayain kelulusan kita, ya gak sih?" ucap steve

"otak Lo cuman club aja Steve" Kristin memukul kepala Steve

"ya kan kita udah lama juga gak kesana Kris, dari Elo sidang terus gue sekarang Prilly... kita belum bisa rayain kan emang nungguin Prilly yang sidang, namanya best plend polepel harus ngerayain bareng-bareng dong"ucap Steve

"Yukkk gasss ntar malam, sekarang ke caffe dulu"ajakku kemereka.

"yaaa okey gue ikut deh, tapi nih gimana bunga Lo Prill, bawa lah. ogah gue bawanya"ucap Kristin

"buang aja gimana sih"ucapku santai

"Gila Lo, gak punya hati banget sih, hargain dikit kek pemberian orang, main buang-buang aja"ucap Kristin

"ya udah buat Lo aja, disimpen dirumah Lo atau gimana, ogah gue bawa segini banyaknya, mobil gue gak cukup tuh"itu sih cuman alesan aku aja, karena gak mau bikin Sherly cemburu, pasti dia bakalan ngamuk kalau lihat aku bawa bunga sebanyak ini.

"ya udahlah ntar biar sopir gue aja yang ambil"ucap Kristin

"ayo buruan gue laper nih dari pagi gak sarapan, yang sidang siapa kok gue yang gak nafsu makan dari tadi"ucap Steve langsung jalan didepan melewati kami.

Kami bertiga sudah ada dicaffe, memesan beberapa makanan dan minuman.

Drr..Dr... kulirik HPku diatas meja ada notif masuk.

Ayang💖

Sayang aku baru selesai nih, bentar lagi aku nyusul kamu sama Aurel dan Sisil ya 12.20

I will meet youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang