35. Serius ⚠️🔞

3K 48 12
                                    

PRILLY POV

"maksud papa apa sih?"ucapku sambil menatap papa bingung

"mulut kamu boleh bohong Prilly, tapi mata kamu gak bisa bohong. Papa lihat kamu menatap Sherly itu beda, sorot mata kamu itu terlihat seperti kebahagiaanmu itu ada di diri Sherly dan... satu hal lagi, tatapan kamu ke Sherly itu jauh berbeda pada saat kamu sama Alisya"ucap papa. kulihat papa menaikkan alisnya menatapku menggoda.

"benerkan kata papa? kamu itu dari orok gak bisa bohongin papa atau mama Prilly, kalau benar papa minta hadiah.. titik.. gak pakai koma"lanjutnya

"idihh.. hadiah apa an sih, salah semua omongan papa"ucapku

"Prilly.. jujur sama mama sekarang !!!!" kulihat mama sedang menahan amarahnya.

"enggak mah.. bukan gitu.. tadi papa tuh.. gini.. hmm.."ucapku

"apa !!!! papa apa Prilly?? cerita semua secara detail jangan ada yang ditutupi dari mama dan papa"ucap mama. kalau mama sudah di mode gini auto menciut nih, gak ada yang berani melawan.

Aku menarik nafas dan ku hembuskan dengan kasar, aku tidak berani menatap mama, sorot matanya seperti pisau yang siap menyayat tubuhku hidup-hidup. idiihhhh serem.

"jelasin Sherly siapa?" tanya mama

"Sherly itu anaknya Alan mah, sebelumnya Prilly juga gak tau kalau Sherly itu anaknya Alan begitupun sebaliknya Sherly juga gak tau kalau Prilly anak kita, mereka tau kalau kita sama keluarga Alan dekat ya baru aja kok. ya kan Prill?" jelas papa. aku mengangguk setuju ucapan papa. sempat aku melirik mama tapi tatapannya masih tajam kearahku.

"JELASIN PRILLY !!!"

"okey mah.. Sherly dulu pacarku, yang dulu pernah Prilly critain ke mama dan papa tapi sebelum aku kenalin ke kalian kita udah putus. papa dan mama ingatkan, kalian suruh aku dan Alisya untuk bertunangan.. semenjak itu aku dan Sherly tidak pernah berhubungan lagi setelah 3 tahun lamanya kita ketemu lagi, aku nurutin kemauan kalian untuk bertunangan dan berusaha menghilangkan rasa ini ke Sherly tapi jujur pah..mah.. ini menyiksa Prilly, sulit banget buat ngilangin perasaan ini. aku kira setelah 3 tahun lamanya kita gak ketemu perasaan ini akan hilang tapi nyatanya enggak."

"Tapi Prilly sudah iklasin Sherly dengan orang lain, papa dan mama tenang aja"

"bagus.. itu bagus.. mama mau kamu segera menikahi Alisya"ucap mama membuatku mendongak melihat kearah mama

"Apa??.. masih belum siap??.. kamu pikir mama tidak tau tentang pertengkaran kalian berdua?". Aku masih belum paham arah obrolan mama.

"aku kira kamu sudah dewasa Prilly tapi ternyata kamu tidak bisa mengambil keputusan yang baik dan benar, lagi dan lagi kamu nyakitin perasaan Alisya.. mama sampai sekarang masih bingung sama kamu. Alisya itu kurang apa???"ucap mama penuh penekanan.

"ini masalah apa sih mah?"papa menatapku dan mama secara bergantian.

"anak kamu tuh tidur sama orang lain..."jelas mama. Ternyata mama selama ini sudah tau tapi sejak kapan. kenapa selama ini diam saja.

"haahhh??? yang bener???.sama siapa Prill?" tanya papa

"pah.. mah.. itu diluar kendali aku, yaa itu karena efek mabuk"jelasku

"gak cuman sekali kan kamu kayak gitu? udah berapa kali??"tanya mama

"jujur mama kecewa sama kamu Prilly, sebenarnya mama pengen nutupin ini semua karena mama malu sama Alisya, mama gak mau masalah ini jadi besar dan hubungan kalian kandas. mama sudah sayang sama Alisya seperti anak mama sendiri dan mama berharap kamu bisa bahagiain dia tapi kenyataannya kamu nyakitin hatinya Alisya, kamu sadar gak betapa sakitnya hati Alisya??"

I will meet youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang