27. Meninggalkanmu

950 37 15
                                    

SHERLY POV

Aku baru sampai di caffe tempat dimana aku dan Alisya ada janji untuk ketemu berdua, sebelum aku memegang handle pintu ada salah satu karyawan yang membukakan pintu untuk setiap pengunjung caffe yang datang, sekarang aku sudah masuk didalam caffe. aku langsung mengedarkan mata keseluruh penjuru untuk mencari Alisya, ternyata dia sudah dateng duluan dibanding aku.

"hai kak Alisya sorry gue telat"aku menyapanya, dia yang sebelumnya sibuk dengan HP yang ada ditangannya, mendengar suaraku dia langsung mengangkat kepalanya menatapku sambil tersenyum.

"hai Sherly, Lo gak telat kok, gue emang sengaja dateng lebih dulu karena tadi sekalian ada acara disekitar sini"jawabnya

Aku duduk didepan Alisya, ternyata dia sudah memesan beberapa cemilan yang lumayan banyak.

"Sher, sorry gue tadi pesen duluan, Lo mau pesen apa?."ucapnya

"gak papa kak, ini cemilan lumayan banyak kok, gue pesen minum dulu ya sebentar"

Aku langsung pergi meninggalkan Alisya sebentar untuk pesan minuman. sambil menunggu pesanan dateng aku sengaja memulai percakapan kami supaya tidak terlalu kaku.

"oh iya kak, kenapa ajak gue ketemu"ucapku

"panggil gue Alisya aja gak usah kak, ini diluar kampus juga lagian kita cuman selisih 1 tahun kan, gue gak tua-tua banget lah"ucapnya

"oke kak... hmmm sorry maksud gue Alisya, apa yang mau Lo bicarain sama gue"aku mengulang lagi pertanyaanku

"okee...... Sher.. minggu lalu Prilly udah crita semua ke gue tentang hubungan kalian, jujur gue minta maaf"ucapnya

"lupain aja Al, lagian hubungan gue sama Prilly udah putus, gak ada yang harus dibahas lagi kan?"

"kenapa Lo minta putus sama Prilly, dia cinta sama Lo"ucapnya

"jujur gue juga cinta sama Prilly, tapi dia udah hancurin kepercayaan gue ke dia, kalau emang dia cinta sama gue gak mungkin dia nglakuin hal itu sama orang lain"

"kalau masalah itu, kita dulu sama-sama mabuk dan itu diluar kendali kita Sher."jelasnya

"gue gak bego Al, dari percakapan kalian aja gue tau kalau kalian gak sekali nglakuinnya kan?"tanyaku penuh penekanan.. "kalau kalian sadar mabuk bisa membuat hal itu terjadi kenapa kalian tidak bisa jaga diri masing-masing"

"oke sorry... tapi gue juga gak tau kalau kalian udah jadian"

"gue gak salahin Elo Al, tapi Prilly... harusnya dia bisa jaga diri dan sikapnya, kalau dia ngrasa udah ada yang miliki harusnya dia kasih tau Lo dari awal dan bisa membetengi dirinya sendiri sama orang lain, tapi apa???... Nyatanya enggak kan??"jelasku, aku memutar mataku menatap kearah lain

"dia menyesal Sher, Lo gak mau kasih kesempatan ke dia?"ucapnya

"gue gak bisa, sulit buat maafin dia Al"

"gue mau tanya satu hal sama Lo"tanya Alisya

"apa?"

"Lo beneran lepasin dia?"ucapnya. aku menatapnya penuh pertanyaan

"maksud Lo apa?

"Sher... jujur gue cinta sama Prilly udah dari masuk kuliah, bukan cuman cinta tapi mungkin cinta mati sama dia. Jauh sebelum Lo dateng di kehidupan dia, walaupun selama ini dia sampai sekarang belum bisa buka hatinya buat gue, gue terima sampai kapanpun karena gue yakin ada secuil harapan itu meskipun tidak besar, tapi... minggu lalu pengakuan dia tentang status kalian membuat gue hancur berkeping-keping, sampai dititik dimana gue menerima Lo didalam hidupnya asalkan sikap gue ke dia tidak akan berubah. Teruss.. kenapa gue tanya Lo tentang ini? karena gue akan berterimakasih ke Elo, kalau memang Lo bisa melepaskan Prilly buat gue" ucapnya. Pernyataan Alisya membuat aku sadar, kalau ternyata Alisya benar-benar cinta sama Prilly, apa aku yang jahat selama ini?.. karena sudah mengambil Prilly dari dia.

"gue udah gak ada urusan sama Prilly, kalau Lo mau sama dia silahkan aja Al, gue akan pergi dari kehidupannya"ucapku.

Aku sakit... hatiku semakin sakit setelah mengatakan ini, aku ingin menangis tapi tidak bisa. jujur.. aku cinta sama Prilly walaupun dia sudah mengkhianatiku tapi jauh didalam hatiku masih ada dia. Tapi apa aku tega menyakiti Alisya yang selama ini sudah cinta mati sama Prilly.

"gue harus nebus Lo pake apa Sher, karena Lo udah baik sama gue"aku melihat air matanya menetes dipipinya, cintanya untuk Prilly begitu tulus.

"Lo gak usah nglakuin apa-apa, cukup Lo jaga Prilly sepenuh hati Lo dan selalu bahagia bersamanya. Elo tenang aja Al, gue gak akan ganggu kalian. setelah ini Lo gak bakalan lihat gue kok"ucapku menahan air mataku. please jangan sekarang ya, aku bisa.. bisa nahan ini

"Lo mau kemana?"ucapnya menatapku

"gue gak kemana-mana kok, yang pasti gue aman"ucapku

"ohh iya gue gak bisa lama-lama karena gue bentar lagi ada janji sama nyokap, sorry kalau gue gak bisa nemenin Lo lebih lama disini"alesan aja sih karena aku udah gak bisa nahan sesak didada.

"oke Sher thanks ya"ucapnya

Aku pergi meninggalkannya sendirian, aku langsung masuk kedalam mobil. tangisanku pecah disini, sudah tidak bisa dibendung lagi, aku nangis sejadi-jadinya..





TBC

Sorry ya gaes dipart ini critanya Pendek next part gue panjangin deh, suweerrrrr.....

Jangan lupa vote. Terimakasih

I will meet youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang