19. Merindukanmu ⚠️🔞

4.1K 60 5
                                    


PRILLY POV

Aku benar-benar capek banget deh, nih kerjaan dari papa semakin banyak aja. Mana lagi Skripsiku juga belum kelar.

Tok..tok..tok (ketukan pintu)

"masuk"teriakku.

"Permisi bu Prilly, maaf mengganggu sebelumnya. Tadi Pak Bram pesan sebelum bu Prilly pulang disuruh mampir keruangan beliau" ucap Lena.

Okey aku jelasin sedikit siapa itu Lena. Lena itu sekretaris papa, sementara aku belajar disini dia selalu bantuin aku. Lena baik, cantik, putih dan pintar. mukanya blasteran indo dan belanda. kalau aku udah bisa dilepas kerja sendiri handle bisnis papa, pasti nanti sekretarisnya juga bakalan Lena.

Selain bisnis papa di bidang pendidikan dan Rumah sakit ada beberapa bisnis lain yang juga di bidang pariwisata. Cukup pusing kalau aku mikirin hal itu. Balik lagi ya... kok jadi curhat sih. hehehe

"oke makasih infonya Lena, kamu bisa kembali keruangan kamu. apa ada yang mau kamu info lagi kesaya selain ini?"tanyaku kepadanya.

"cukup bu Prilly, saya pamit undur diri"ucapnya. Dia balik menuju pintu lalu membuka dan menutupnya kembali.

Aku langsung pergi keruangan papa, sebenarnya aku sudah cukup lelah. Disisi lain aku sangat merindukan pacar kesayanganku, sudah beberapa hari tidak bertemu dengannya.

Tok..tok.. tok.. (aku mengetuk pintu ruangan papa)

"masuk"teriak papa didalam ruangan. aku membuka pintu itu. kulihat papa masih sibuk dengan tumpukan kertas-kertas.

"ada apa pah?kata Lena tadi papa mau ketemu sama Prilly"ucapku

"iya sayang. papa mau tanya aja sih. gimana kerjaan kamu ada kendala gak?"tanya papa

"aman sih pah. selama ini Lena bantuin Prilly, dia baik kok, tapi pah aku gak bisa kayak gini. kapan skripsiku bisa kelar kalau papa kasih kerjaan Prilly banyak banget tiap hari"jelasku.

"kamu harusnya bisa bagi waktu dong sayang, gitu aja kok gak bisa, ini kerjaan kamu belum seberapa karena papa tau kamu masih ngerjain skripsi. nanti kamu bakalan lebih banyak lagi kalau sudah kelar kuliah kamu, jadi siapin mental dari sekarang"jelas papa menatapku

"papahh... iihh nyebelin"jawabku cemberutt

"sabar sayang, mau gak mau kamu kan jadi penerus papa. papa kerja seperti ini buat kamu dan mama. suatu saat kamu bakalan paham nak"

"Oh iyaa mana pacar kamu, kok belum dikenalin papa sama mama?"tanya papa menggoda.

"gimana mau ngenalin coba, aku aja ketemu dia jarang banget. papa nih kasih kerjaan gak mikirin anaknya. Prilly kan juga butuh kencan sama pacar, gak disuruh kerja terus" ucapku pasang wajah cemberut

"iya udah sana kamu pulang, mampir dulu apel kepacar"goda papa.

"okey deh. tapi nanti kalau mama nanyain kenapa telat pulang. papa yang tanggung jawab"

"iyah udah gampang masalah mama. papa yang handle, sana kamu seneng-seneng sama pacar kamu"papa mengusirku dengan tangannya

Aku mendekati papa lalu memeluknya erat, papa juga balas pelukanku.

"bye.. bye papa"aku melambaikan tangan ke papa.

"iya sayang hati-hati"papa juga melambaikan tangan kearahku

Aku keluar dari ruangan papa, kembali ke ruanganku mengambil tas, kunci dan HP. tidak lupa aku merapikan mejaku yang berantakan.

Sebelum aku ke apart Sherly, aku sempat chat dia takut kalau dia baru keluar.

I will meet youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang