40. Keputusan

1.1K 31 7
                                    

PRILLY POV

"Dari mana" ucapnya.

"Hai sayang, dari kapan kamu disini"aku menutup pintu lalu berjalan kearah kamar untuk meletakkan barang-barang, jujur aku tidak berani menatap Alisya yang sedang duduk di ruang tengah

"Dari mana aku tanya sama kamu Prilly"langkahku terhenti seketika mendengar ucapan dari Alisya

"Lembur banyak kerjaan"ucapku singkat, aku melanjutkan langkahku sampai dikamar, aku berniat untuk bersih-bersih sebelum berangkat kekantor

"Lembur kamu bilang??"ucap Alisya di depan pintu kamar

"Iyah lembur, aku mau mandi dulu"

"Lembur sama siapa kamu?"

Deg.. deg.. duh mati nih.. apa yang harus aku jawab, apa aku jujur aja tentang hubunganku dengan Sherly, tapi.. Sherly masih belum siap kalau aku harus membuka status kita. Aku gak mau kita berantem karena kecerobohanku tapi ini posisi yang sulit

"Maksud kamu apa sih, aku lembur kerja capek-capek tapi kamu kayak gini... gak jelas deh Al"ucapku ketus

" yang gak jelas itu aku atau kamu !!!!.. emang aku ini bodoh, aku kekantor kamu tapi kosong dan Lena bilang kamu keluar kantor jam 5, kemana aja kamu sampai pagi ini baru pulang??.. main sama siapa lagi kamu diluar sana??"

"Aku di apartemen kamu itu dari tadi malam asal kamu tau itu, aku telfon kamu tapi apa??.. handphone kamu mati"

" terus aja kamu nuduh aku yang enggak-enggak.. "alibiku

"Terus apa kamu bisa jelasin ke aku, semalaman kemana??.. sama temen-temen kamu?? Mereka aku telfon gak sama kamu"ucapnya.

"Ya lembur ketemu client, udah Al aku capek mau mandi, kita lanjut aja nanti, aku lagi males berantem"

"Mommy dan daddy dirumah.."ucapnya.

Whatt??... astaga.. haduh.. sumpah aku gak tau sama sekali, kenapa tidak ada info apa-apa kalau orangtua Alisya kesini.

"Kok kamu gak kasih tau aku, dari kapan mereka dateng" aku sudah diambang pintu kamar mandi terhenti seketika dan berbalik menatapnya

"Dari tadi malam. tapi aku alesan lembur kerja sama kamu, karena kamu gak bisa dihubungin dan aku gak mau pulang tanpa kamu, apa kata orang tua aku kalau kita gak pulang bareng, mereka beliin rumah itu buat kita, mereka taunya rumah itu kita tempatin tapi kenyataannya enggak. Apa kamu pernah berpikir sampai kesitu??" Suaranya Alisya terdengar menahan tangisnya, aku mendengarnya tidak tega, aku berjalan mendekati Alisya dan duduk disampingnya

"Aku minta maaf, ya sudah aku harus gimana?"

"Ayo pulang..."ucapnya. Aku mengangguk dan..

"Okey ya udah ayo kita pulang"

"Kamu mandi sana, aku siapin baju buat kamu"ucapnya.

"Iya oke aku mandi dulu ya"aku pergi meninggalkannya sendirian. Alisya itu orangnya perhatian banget, dia selalu menyiapkan baju aku untuk pergi atau kekantor padahal aku tidak pernah meminta itu akupun juga tidak bisa menolak karena tidak mau mengecewakan dia, aku akuin style dia itu bagus jadi aku juga suka kalau dia yang nyiapin baju buat aku.

Setelah aku menyelesaikan aktifitasku dikamar mandi, aku langsung bersiap-siap untuk balik kerumah Alisya, selama perjalanan tidak ada obrolan sedikitpun dari kita, didalam mobil kerasa banget hawa panasnya padahal AC dimobil nyala. Alisya bener-bener marah sama aku, jujur aku bingung harus omong apa ke Alisya takut salah, mending ikutan diam aja lah.

Selama 30 menit perjalanan, akhirnya sampai juga dirumah. Aku dan Alisya langsung masuk menemui kedua orangtua Alisya.

"Haiii daddy... " teriak Alisya pada saat masuk kedalan rumah, kulihat daddy duduk santai diruang tengah.

I will meet youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang