18. Rumah 3

5.3K 553 165
                                    

Ada yang kangen sama Aro?

Apa kabar kalian?

Maaciw yah, udah selalu nunggu cerita aku, makasih udah gak bosen sama cerita aku, makasih juga udah spam koment, vote dan share cerita aku
Dan jangan lupa bilang yah, kalau ada typo.

Satu hal yang perlu aku ingatkan untuk pembaca All about Aro yaitu sabar, apalagi yang gregetan sama alurnya harus cepet cepet ke buka, wkwkw, sabar guys satu - satu, kalau langsung ke buka gak seru lagi.

Kalau kalian nanya kenapa aku jarang up, aku minta maaf yah, aku mengusahakan buat up seminggu sekali, bukan apa - apa tapi aku juga lagi bikin projek tulisan, semoga di akhir bulan kalian juga bisa baca yah, mohon doanya.

Tapi jangan sedih, aku bakalan terus nulis cerita ini sampe beres, tapi gak janji happy ending wkwkwk

Udah ah kabur, takut di teror wkwkwk

Happy reading, byeee....

*****
Setelah panggilan nama Nabila terdengar, Aro disusul oleh Nabila keduanya sama - sama mengalihkan pandangannya pada sumber suara.

"Bangsat," maki Aro pelan, masih terdengar jelas oleh Nabila.

"Powl," tegur Nabila.

Pandangan Nabila jatuh sepenuhnya pada Aro yang kini air wajahnya seketika menggelap merah, bola mata Aro mengkilat, menghunus tajam pada seseorang yang tengah berjalan mendekat pada keduanya, Aro mengepalkan kedua tangan di kedua sisi, memperlihatkan urat - urat tangan Aro dengan jelas.

"Powl," panggil Nabila gugup.

Aro melirik sebentar pada Nabila, lalu menarik paksa tangan Nabila, berniat memindahkan posisi tubuh Nabila menjadi berada di samping Aro.

"Nabila," panggilan kedua dari seseorang kembali terdengar.

Aro maju beberapa langkah, sehingga memperpendek jarak antara Aro dengan tamu yang baru saja datang.

"Ngapain anda disini? Tanya Aro cepat, tidak ramah sama sekali.

"Saya perlu bicara dengan Nabila," sahutnya cepat.

Aro berdecih, kemudian mendorong tubuh tinggi di depannya. "Itu bukan jawaban, jawab saja cepat, jangan menganggu waktu kita berdua," tekan Aro, lalu melirik Nabila, "siapa yang mengundang anda kesini? Tanya Aro tegas, selanjutnya ia melirik lagi Nabila penasaran, apakah gadisnya yang memberitahu?

Nabila menggeleng penuh ketakutan, ia dengan cepat menundukkan pandangan, tidak berani menatap Aro.

"Sekali lagi saya tegaskan," jeda Aro, "disini tidak ada yang mengundang anda," jelas Aro.

"Powl," tegur Nabila.

Bagaikan seseorang yang tuli, Aro tidak terpangaruh sama sekali dengan peringatan Nabila, ia masih memperhatikan seseorang di depannya dengan tajam.

Dokter Zaky, laki - laki itu datang tanpa sepengetahuan Nabila sama sekali, bahkan, Nabila sendiri bertanya - tanya dari mana Zaky bisa mengetahui keberadaannya, karna Nabila sendiri tidak memberitahukan keberadaannya pada orang lain kecuali ka Salma dan ka Roni.

Tidak mungkin Ka Salma dan Ka Roni yang memberitahukan Dokter Zaky, ketiganya tidak sedekat itu, lalu siapa orang yang memberitahukan Nabila pada Zaky?

"Nab, ayo pulang," tutur Zaky.

All About Aro (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang