21. lift

5.2K 621 114
                                    

Hai, apa kabar kalian?huhuh kangen sekali aku sama kalian, peluk jauh yah

Teman - teman, mohon maaf yah, aku telat banget up, kebetulan aku lagi di sibukkan beberapa hal, jadi untuk sementara waktu, energi aku habis kesana, maaf sekali yah udah bikin kalian nunggu, semoga kalian memakluminya.

Makasih udah selalu nunggu All About Aro, makasih karna sudah sabar, terima kasih sudah jadi membaca setia All About Aro. Sayang kalian banyak - banyak pokoknya. 💓💓💓

Semoga bisa mengobati rasa rindu kalian yah, maaf kalau feelnya kurang, sekali lagi maaf yah.

kita lanjut, mohon maaf kalau ada typo, dan selamat membaca...

*****
Aro dan Nabila kini sudah berada di basemant hotel tempat Rony dan Salma tengah melakukan kegiatan fotoshoot untuk persiapan pesta pernikahannya.

Wajah Nabila kembali terlihat sumringah, setelah sebelumnya ia menampakan mood buruk akibat terjebak macet di perjalanan hampir selama dua jam.

"Ganti dulu bajunya." Titah Nabila.

"Gak usah, udah kering ko, bekas ingus kamu ini." Bantah Aro.

"Powl," tegur Nabila lagi.

"Aku gak bawa baju lain." Aro beralasan.

Nabila melirik Aro tajam, ia tidak percaya akan kalimat yang baru saja keluar dari mulut Aro, bagaimana bisa ia tidak punya baju ganti satupun di dalam mobilnya.

"Kalau ada, awas yah," ancam Nabila berniat turun lalu membuka bagasi mobil Aro yang cukup penuh oleh koper dan kebutuhan lainnya.

Aro buru-buru menahan tangan Nabila untuk turun. "Nab, oke, aku ganti," Aro menyerah.

Aro tidak punya nyali lebih untuk membantah Nabila, selain keadaan emosi Nabila yang tidak stabil, Aro juga tidak ingin waktu bersama Nabila ia habiskan untuk bertengkar.

"Ganti," titah Nabila.

"Iya," Aro turun dari mobil kemudian segera membuka bagasi mobil yang banyak menyimpan barang - barang Aro.

"Nab, aku bagus pake apa? Kayanya gak ada baju lagi deh selain kaos sama kemeja." Aro meminta pendapat.

Nabila yang saat itu masih didalam mobil, terpaksa harus turun untuk lebih jelas mendengar apa yang diutarakan Aro.

"Apa? Kenapa? Tanya Nabila.

"Ini liat deh, cuma ada kemeja sama kaos-kaos, menurut kamu aku bagus pake apa? Tanya Aro sambil memilih baju lain yang berada di dalam koper.

"Kemeja aja." Putus Nabila.

"Warna biru bagus kayanya." Tutur Aro.

"Item aja," ucap Nabila, sambil berjalan melengos kedepan.

Aro mengukir senyum mendengar Nabila menentukan pilihan untuk Aro, perasaan senang menyelimuti hati Aro. Dulu, ketika keduanya masih bersama, Nabila selalu memperhatikan penampilan baju apa yang baik untuk Aro pakai agar ia enak di pandang, sekarang baru terulang kembali.

All About Aro (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang