26. Bertemu

5.4K 592 125
                                    

Masih dalam suasana haru karna Aro sudah bisa menjelaskan semuanya pada Nabila, mendadak situasi berubah, akibat gangguan suara dari arah berlawanan.

Rony melempari Aro dengan kotak kecil bekas obat merah, tepat mengenai kepala Aro. Seperti bukan masalah, Aro tidak bereaksi sedikitpun. "Mati, makan tuh mati." Ledek Rony.

Nabila segera mendorong tubuh Aro, ia memberi jarak cepat. "Ko di lepas sih." Protes Aro.

Nabila tertunduk dalam, ia tidak berani menjawab, karna keburu malu dilihat oleh Rony dan Salma. "Sini." Aro menarik bahu kecil Nabila lagi.

"Paul ih," protes Nabila.

Rony dan Salma tertawa kecil melihat pemandangan dua anak manusia berbeda daerah itu.

"Jangan liatin aku," cicit Nabila gemas.

Aro tersenyum menyeringai. "Kenapa? Aro berpura-pura tidak mengerti.

"Nab, masih aja malu-malu." Komentar Rony.

Nabila tidak menanggapi, ia masih tertunduk malu, pipinya sudah panas, bisa ia tebak, pasti wajahnya sudah memunculkan semburat warna merah, bagai udang rebus.

"Ron," panggil Aro.

Aro menggeser posisinya mengarah pada Rony, detik selanjutnya tubuh Aro sudah berhasil memeluk Rony.

"Makasih ron," tutur Aro.

"Lo gak jadi mati," ejek Rony.

Masih dalam pelukan Rony, Aro mengungkapkan rasa terima kasihnya. "Ron, makasih banyak." Tutur Aro lagi. "Gue gak yakin, gue masih ada disini sekarang, kalau bukan karna lo yang bawa gue balik," terang Aro.

"Gue sih pengennya lo mati," Rony berusaha mencairkan suasana.

"Ron," tegur Salma.

"Iya, siap salah," sahut Rony cepat, setelah mendapat tatapan tidak bersahabat dari Salma.

"Gue gak akan pernah lupain kebaikan lo ron," kata Aro.

"Gak usah dilupain, harus lu ganti sama apa ke yang berguna buat gue." Tutur Rony.

Aro melepaskan pelukannya pada Rony, ia bersitatap tajam pada cowok berdarak batak itu, ketulusannya sebagai seorang teman, tidak bisa diragukan lagi.

"Kalau bisa kasih apa yang lo mau, gue kasih Ron." Ungkap Aro tulus.

"Tiket liburan bulan madu selama satu bulan ke ke Italia," tutur Rony cepat membuat Salma membuka mata lebar.

Diluar dugaan sekali permintaan Rony, belum menikah tapi sudah berpikir bulan madu, Salma senang Rony sudah berpikir sampai sana sebagai laki-laki, tapi tidak seperti ini juga caranya, Salma malu.

"Ron, astaga," keluh Salma, menutup wajahnya.

Aro tertawa melihat tingkah salah tingkah Salma. Tidak ada yang berubah, masih suka mengigit jarinya atau seperti sekarang Salma terlihat sibuk dengan tangannya yang ia gunakan untuk menutupi wajahnya.

"Loh, gak apa-apa dong, gak apa-apakan nab? Rony meminta pendapat Nabila.

"Heh, ko lo minta pendapat cewe gue sih, ini calon istri lo," tegur Aro.

Spontan saja Nabila mencubit tangan Aro, Nabila ikut salah tingkah, berakhir mengikuti tingkah Salma menutup wajahnya dengan telapak tangan, menutupi semburat merah di pipinya.

"Santai dong, sewot banget," cibir Rony.

Mengabaikan kalimat Rony, segera Aro mengulurkan tangan. "Deal, liburan ke Itali," kata Aro.

All About Aro (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang