Sejak malam, Nabila sudah sangat siap untuk memberikan semua berkas yang harus ada sebagai bukti- bukti adanya kecurangan oleh Bunga untuk ia berikan pada Pak Boga terkait penggelapan uang yang sudah Bunga lakukan pada-nya. Untuk sekarang sudah tidak ada keraguan lagi, Nabila meyakini dari semua bukti bahwa Bunga memang melakukan semua itu padanya.
Nabila tidak sembarangan mencari bukti, ia bahkan meminta semua file pekerjaaan dirinya yang ada pada Abi untuk ia susun terkait semua pekerjaan yang sudah Nabila lakukan untuk dicocokan dengan miliknya, karena memang semua pekerjaan Nabila sebelumnya harus diketahui oleh Abi. Dan kalian tahu, Bunga memang membuat dua surat perjanjian palsu untuk dirinya dan Abi dalam setiap melakukan perjanjian. Bunga melakukan penggelapan uang dari mulai satu tahun setelah ia bekerja sampai hari ini. Terhitung sudah selama empat tahun Bunga melakukan kebohongan.
Jangan tanyakan perasaan Nabila, tentu saja sakit, ia sudah menganggap Bunga sebagai seorang kakak yang bisa ia percaya dalam proses perjalanan berkarir. Sayangnya, Nabila salah mengira, rupanya kebaikannya sudah dipergunakan dengan salah. Tapi, apapun itu, ia bersyukur semua ini terbongkar dengan cepat diketahui oleh dirinya sendiri. Tentu saja semua ini berkat Aro yang sudah menyadarkan dirinya.
Maka dari itu, pagi sekali Nabila sudah berada di kantor sang pengacara seorang diri. Nabila menjadi Clinte pertama yang bisa menemui Pak Boga. Nabila terpaksa membohongi sang Resepsionis mengatakan sudah ada janji sebelumnya antara Pak Boga dan Aro, dengan begitu ia bisa dengan cepat dilayani. Untuk kali ini nama Aro sangat bermanfaat sekali untuk Nabila.
Ketika bertemu Pak Boga, ia cukup kaget dengan Nabila yang datang sendiri tanpa didampingi oleh Aro. Walaupun begitu, ia tetap melayani Nabila dengan sangat baik. Pak Boga segera membaca berkas -berkas yang sudah ia bawa, kemudian tanpa berlama-lama ia dengan lantang mengatakan bahwa kasus yang dibawa oleh Nabila termasuk ke dalam bagian dari kasus penggelapan.
Berbuatan Bunga merupakan kasus pidana ia terjerat pasal 372 KUHP yang didalamnya ada unsur hubungan pekerjaan, namun ia salah gunakan kepercayaan itu sehingga membuat ia mendapat ancaman pidana kurungan penjara selama lima tahun dan denda sebanyak 200 juta jika ia terbukti bersalah.
"Terima kasih Banyak pak," ungkap Nabila ketika sudah menandatangi surat kuasa.
"Sama-sama,"
"Kalau begitu saya permisi pak," pamit Nabila.
"Ya, hati-hati dijalan."
Nabila segera berjalan keluar gedung kantor Pak Boga, ia harus segera bersiap dengan pekerjaan selanjutnya. Nabila tengah memburu waktu agar ia tidak terlambat datang ke lokasi pemotretan, melihat jam menunjukkan pukul sembilan pagi lebih.
Tiga puluh menit, Nabila sudah sampai di lobby Aparteman, matanya menemukan Bunga dan Zaky yang kini tengah berjalan beriringan.
"Ka Bunga," panggil Nabila.
Bunga membalikkan badanya. "Nabila, astaga kamu dari mana? Kaka telpon gak di angkat," tutur Bunga.
"Keluar sebentar, ada urusan," sahut Nabila.
"Urusan apa? Pagi banget?" Sambung Zaky.
Nabila melirik Zaky. "Hal penting," sahut Nabila.
"Penting apa? Ko, kakak gak tau," selidik Bunga.
"Nanti juga ka Bunga tau," pungkas Nabila.
"Yaudah, sekarang buru kamu siap-siap ke atas, kamu harus pemotretan, penting loh ini, kamu BA- nya jangan sampai terlambat," kata Bunga.
"Aku pikir hari ini bisa dapat jatah libur ka, diundur terus jatah libur aku," keluh Nabila berpura-pura. Padahal ia sudah mengetahui sebelumnya hari ini memang ada jadwal pemotretan.
KAMU SEDANG MEMBACA
All About Aro (SUDAH TERBIT)
Teen Fiction"Harusnya aku tidak ikut kumpul," Nabila. Masa lalu adalah bagian, masa depan adalah tujuan sedangkan hari ini, adalah perjalanan. Dipertemukan kembali dalam satu acara, adalah kejadian yang tidak diharapkan Nabila, bertemu orang lama, hanya membua...