Chapter-18

2.9K 267 7
                                    

Yuki Pov

"Kau...".

Lelaki itu tersenyum. "Kau Azu-chan?" tanyaku. Aku tidak menunggu jawaban darinya lagi, aku segera memeluknya. Setelah sekian lama akhirnya aku bertemu dengan Azu. Sahabat terbaikku.

"Jadi, selama ini kau adalah pangeranku" tanyaku antusias. Dia mengangguk. Azu memang penuh dengan kejutan. "Tapi, bukankah cincin ini ada di kamarku?" tanyaku penasaran.

Azu terkejut dengan pertanyaanku. Dia hanya diam sambil terus menatapku. "Azu, kenapa kau tidak menjawabnya?" tanyaku lagi.

Dia melepaskan pelukanku lalu menatapku dengan serius.

"Kita harus segera pergi dari sini sebelum mereka tahu" ujar Azu.

"Siapa?"

"Kami". Tiba-tiba sebuah suara mengagetkanku. Tepat di belakang Azu berdiri dua orang laki-laki.

Ryuka dan Ryuuji.

"Kami tidak menyangka kau akan datang menyelamatkannya sendirian, Kekuichi Azuno" tegur Ryuuji. Azu menyuruh berdiri di belakangnya.

"Aku melakukan apa yang ku mau" balas Azu. "Azu, mereka itu kakakku" jelasku.

"Itu benar. Yuki itu adik kita. Kau tidak berhak membawanya pergi" seru Ryuka.

"Yuki, mereka bukan saudaramu. Coba ingat kembali masa lalumu. Pegang cincin itu dengan erat dan berusahalah untuk mengingatnya" perintah Azu.

Aku menutup mataku perlahan. Fokus. Gambaran masa lalu mulai menghantuiku. Aku ingat sekarang seseorang menculikku. Dan orang itu adalah Ryuuji.

"Yuki, jangan percaya perkataan orang yang baru di kenal. Kami itu kakakmu" ucap Ryuka. Aku diam. Memandang dengan tajam kearah mereka. "Kau tidak akan melawan saudaramu sendirikan" ujar Ryuuji lagi.

"KALIAN BUKAN SAUDARAKU!!!" teriakku. Aku membuat lingkaran sihir tepat di sebelahku. Mata biruku menyala dengan terangnya. Mereka bertiga memandangku dengan pandangan terkejut.

"Kalian membohongiku. Dan membuatku berjanji tentang hal yang tidak memungkinkan!!" bentakku lagi. "Jadi kau marah akan hal itu? Justru kamilah yang harus marah. Kau melarikan diri dari dunia ini" balas Ryuuji.

"Urusai!!!" teriakku lagi lalu mengeluarkan pedang berwarna putih milikku. Cahaya berwarna merah mengelilingi pedang itu. Ini bukanlah pedang yang pernah ku keluarkan. Tapi entah kenapa pedang ini yang keluar.

"Jadi sekarang kau akan melawan saudaramu?" tanya Ryuka yang perlahan-lahan berubah menjadi ular besar.

Aku berlari kearahnya dengan kecepatan tinggi. "KOROSE!!!". Lalu aku menebaskan pedangku pada ular itu. Ryuka kembali ke wujud semulanya. Aku kembali mengincar Ryuuji yang berada di sebelahnya. Tapi, saat aku berlari mendekatinya, Azu menarikku tanganku dan membawaku menjauh dari mereka.

"Azu, apa yang kau lakukan?!"

"Kita lebih baik menghindari pertarungan disana. Kalau tidak, akan semakin banyak orang yang mengincarmu"

Dia membawaku ke pintu depan dan menghilang begitu saja. Aku bahkan tidak menyadari kapan dia pergi. Tiba-tiba saja dia menghilang diantara kerumunan orang.

•°•°•°•°•

"Yuki!" seseorang memanggilku. Aku menolehkan wajahku. "Haru!" balasku. Sekarang, aku bisa mengingat semuanya. Aku mengingat Haru, Riku, dan Kazuki. Haru berlari mendatangiku, Riku mengikutinya dari belakang.

"Kenapa tadi kau menjauhiku?" tanya Haru. "Maaf. Tadi ada sedikit masalah" jawabku. "Ayo pulang" ajakku. "Yuki, taijobu?" tanya Riku khawatir. "Um, taijobu".

Snow GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang