Kazuki Pov
"Azu-chan?"
Sebuah suara terdengar lembut di telingaku. Aku segera membuka kedua mataku. Terlihat jelas wajah Yuki yang begitu dekat dengan wajahku. Aku segera menutupi wajahku dengan jaket hoodie.
Sial, dia melihat wujudku. Aku terlalu lengah sehingga tidak sempat meminum ramuan pengembali wujud. Dia masih melihat kearahku dengan tatapan heran dan bingung. Prioritas tersembunyiku kini terbongkar.
"Azu?" panggil Yuki.
Deg!
Aku membuka jaket hoodie yang menutupi kepalaku. "A-aku Kazuki" balasku. Yuki memandangku lagi.
"Kau berbohong. Kau Azuno. Kekuichi Azuno" bantahnya.
"Ku rasa kau salah orang. Aku Mizushima Kazuki"
"Itu namamu di dunia ini. Tapi, di 'Kakushita Remashita' kau adalah Kekuichi Azuno"
"Kakushita Remashita?"
"Itu sebutanku untuk 'Sekai no Koro'"
"Terserah. Tapi, aku bukan Azu-chan mu"
"Lalu, kenapa kau memiliki topeng itu?"
"Aku membelinya tadi. Memangnya topeng seperi itu hanya ada satu di dunia ini"
"Tapi, kau pasti Azuno. Kau sahabatku"
Aku berdiri dari tempat tidurku. Menatap tajam kearahnya.
"Berhenti memanggilku dengan nama itu. Aku membencinya" tegurku. Yuki terdiam.
"Aku hanya akan berhenti jika kau mau mengakuinya" bantah Yuki.
"Kenapa kau begitu keras kepala?!"
"Karena aku ingin kau menepati janjimu! Kau Azu-chan!!".
Aku meremas tanganku. Wajahku panas menahan amarah.
"Sudah kukatakan jangan memanggilku dengan nama ITU!!! Dan jangan sekali-kali menyebut janji yang tidak jelas itu!!!!" bentakku. Amarahku keluar semua. Aku sudah tidak dapat menahannya lagi.
Pada akhirnya aku mengatakan sesuatu yang tidak sepatutnya ku katakan.
"AKU MEMBENCIMU!! KAU BUKAN SAHABATKU!!!".
Mendengar hal itu Yuki segera berlari keluar dari kamarku. Aku hanya dapat menutupi mulutku. Tak seharusnya aku berbicara seperti itu.
Hanya saja aku tidak ingin mengungkit masa lalu yang pahit bagiku. Masa lalu yang begitu kelam. Aku menyembunyikan perasaanku ini. Tapi gadis itu membuatku tak bisa membendungnya lagi.
Aku yang sadar akan kesalahanku berlari mengejar Yuki. Gadis itu berlari menyusuri lorong. Tak hentinya air matanya berjatuhan membasahi lantai koridor.
Dia berbelok. "Yuki tunggu!" teriakku. Dia tidak menggubris panggilanku. Dia masuk ke dalam kamar seseorang.
Riku.
Aku membuka pintu kamarnya.
"Yuki aku minta ma-"
Aku membungkam mulutku. Nampak jelas terlihat olehku Yuki sedang menangis di pelukan Riku yang nampak bingung. Aku mengurungkan niatku. Berjalan menjauhi kamar itu.
"Aku terlambat" gumamku. Lalu pergi menuju kamarku kembali.
••••
Riku Pov
Saat ini aku sedang beristirahat dengan tenangnya di kamarku. Tiba-tiba saja Yuki masuk ke dalam kamarku dengan butiran air yang menetes dari matanya. Aku menatapnya dengan bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Snow Girl
FantasyJika semua di dunia ini beku apa yang akan kau lakukan? Jika hati dan sifatmu seperti salju, begitu rapuh dan dingin, dapatkah kau menerimanya?