"Hei! Sudah ku bilang hentikan!!" teriak Riku lagi. Kali ini teriakannya lebih keras dari yang sebelumnya. Gadis itu menghentikan tembakannya melompat turun dari pohon itu.
Lalu berjalan dengan santainya menuju kearah Riku."Kenapa kau menghentikanku?" tanyanya pada Riku. Dari raut wajahnya dapat disimpulkan bahwa saat ini dia sedang kesal. Sangat kesal.
"Itu temanku. Kau bisa membunuhnya" jawab Riku.
"Huh! Teman katamu? Lihatlah dia! Dia sudah jadi Iblis sekarang! Apa dia masih temanmu?? Tentu saja tidak!" cibir gadis itu lagi.
Riku mengepalkan tangannya dengan geram. Ingin rasanya meninju gadis itu tapi, semua yang dikatakannya benar. Hanya saja, Riku tidak bisa menerimanya.
Mata gadis itu berwarna merah. Merah menyala. Membara seperti api yang sedang berkobar.
"Siapa kau? Kenapa kau menganggu kami?" Tanya Kazuki tiba-tiba. Ternyata sedari tadi dia memperhatika mereka berbicara.
"Aku manusia tidak seperti orang yang kalian lindungi itu" cibir gadis itu sambil memandang remeh kearah Riku.
"Aku tidak mengganggu kalian. Ini merupakan misiku juga" lanjutnya lagi.
"Arrgghhh...."
Monster itu kembali mengerang dengan keras. Dia menghancurkan semua yang ada di sekitarnya.
"Bagaimana ini? Wadah Iblisnya tidak bisa dihancurkan!" Keluh Ryuka.
"Hei kau!" Panggil Kazuki. Gadis itu menoleh.
"Apa?"
"Apa kau tahu cara menghancurkan wadah Iblis ini?"
"Baka! Wadah Iblis itu tidak bisa di hancurkan!"
"Tapi aku mendapatkan informasi--"
"Bahwa wadah Iblis bisa di hancurkan. Itu benar. Tapi, hanya pemiliknya yang bisa menghancurkan itu" potong gadis itu.
"Lalu bagaimana cara menghentikan makhluk itu?"
"Hhh... kau ini memang bodoh atau apa. Tentu saja dengan membunuhnya!"
Setelah mengatakan itu, gadis itu kembali mengangkat panahnya dan menembaki Iblis itu.
"Jangan! Jangan bunuh dia!!" Teriak Riku.
"Kau itu bodoh atau apa?! Iblis ini bukan temanmu!! Apa kau mau temanmu yang disana mati membeku??" Ucap gadis itu menunjuk kearah Haru.
Riku terdiam. Panah kembali melesat menembaki Iblis itu. Salah satu panah mengenai kakinya membuatnya tidak bisa berjalan dan jatuh terduduk.
"Kalian tunggu apa lagi?? Ini kesempatan bagus untuk membunuhnya!!" Seru gadis itu. Dia membuat lingkaran sihir yang besar di sampingnya.
Di keluarkannya pedang berwarna putih keperakan yang di selimuti aura kemerahan.
Dia berlari memburu Iblis itu. Tapi, sebelum dia sempat menggoreskan pedangnya seseorang sudah melakukannya terlebih dahulu.
Riku.
Srett!!!
Pedang itu memotong bagian lengan Iblis itu. Tinggal tersisa satu lengan lagi.
"Ku kira kau akan tetap diam selamanya" cibir gadis itu.
"Aku bukan patung" balas Riku.
Tiba-tiba saja Iblis itu melayangkan tinjunya kearah Riku. Sekali lagi tebasan pedang berhasil memotong lengannya.
"Perhatikan lawanmu!" Tegur Kazuki. Lalu melompat maju melawan Iblis itu.
Sreett!
Brukk!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Snow Girl
FantasyJika semua di dunia ini beku apa yang akan kau lakukan? Jika hati dan sifatmu seperti salju, begitu rapuh dan dingin, dapatkah kau menerimanya?