37 : Victoria di Siang Hari

3K 185 5
                                    

Pria dengan setelan necis itu menyikap kasar rambutnya ke belakang. Dengan arogan dia menaikkan kaki ke atas meja kemudian menyalakan sepuntung rokok, menyelipkan benda tembakau itu di sela-sela jari dan menyesapnya dengan kenikmatan hakiki.

"Bagaimana kabar adikku?"

"Tuan Gerta baik-baik saja, Tua---"

"Bukan dia, Bodoh!" Pria itu melayangkan tatapan marah. "Kamu ingin saya pecat, Lee Jean?"

Lee menggeleng cepat. Meski itu pilihan yang menggiurkan untuk terlepas dari manusia jelmaan monster bernama Linter, tetapi Lee tidak bisa melewatkan kesempatan menjadi kaya raya hingga masa tua.

Biar bagaimanapun, lebih baik menderita tapi bergelimang harta daripada hidup miskin serba kekurangan.

"Nona Sasta baik-baik saja, Tuan. Saya mendapat laporan bahwa dia mengikuti kegiatan cheerleaders di sekolahnya."

Linter mengangguk pelan. "Dia pasti merindukan saya."

"Sudah pasti, Tuan," sahut Lee cari muka. "Dia pasti sangat merindukan kakak tersayangnya."

"Kamu benar," balas Linter seraya manggut-manggut. Dia menatap beberapa kertas dan lembar foto yang tersusun acak di atas meja. "Saya tidak percaya kamu hanya menemukan ini. Sungguh memalukan," lanjut Linter dengan tatapan mematikan.

"Maafkan saya, Tuan Linter. Saya kesulitan menggali informasi karena sepertinya ada pihak lain yang turut andil dalam hal ini."

"Maksudmu si Tua Bangka itu?"

"Tuan Cesar," koreksi Lee.

"Persetan." Linter menekan ujung puntung rokoknya ke atas meja. Dia menikmati setiap detik ketika api yang masih menyala perlahan padam dan menyisakan jejak abu. "Orang tua itu sepertinya sebentar lagi akan mati."

"Maaf. Maksud Anda, Tuan?"

Linter terkekeh berat. "Bagaimana mungkin dia percaya bahwa anak itu adalah anak kandungnya hanya dengan tes DNA. Mengabaikan fakta bahwa ada anak lain yang sangat mirip dengan istrinya sendiri. Kecuali benar kalau dia pernah bermain dengan wanita lain."

Akhir-akhir ini, Linter memang mendapatkan sebuah hipotesa baru, yakni Cesar pernah berhubungan dengan wanita selain ibunya. Terbukti pada tahun 2004, Cesar pernah melakukan perjalanan bisnis ke sebuah kota dan tidak pulang selama satu bulan tanpa alasan yang jelas.

"Itu baru dugaan saja, Tuan," ucap Lee sopan. "Seperti yang Anda ketahui, Tuan Cesar sangat mencintai istrinya."

"Tidak ada yang tahu, Lee. Yang setia bisa saja berkhianat jika ada kesempatan di depan mata." Linter melirik dingin. "Kamu pun bisa."

"Saya sudah melakukan sumpah setia kalau Tuan tidak lupa." Lee tersenyum ramah. "Saya bisa melakukan sumpah setia lainnya jika Anda berkenan."

"Saya tidak butuh itu. Pastikan saja si Tua itu tidak tahu bahwa saya sebenarnya tidak pergi ke Jepang." Linter mengetuk ujung jarinya pada permukaan meja. "Akan sangat menyebalkan jika dia tahu bahwa saya sedang menyelidiki beberapa hal di sini."

Lee mengangguk cepat. "Anda bisa menyerahkan segalanya pada saya, Tuan."

"Lalu, pastikan adikku aman di rumah itu. Jika terjadi sesuatu, segera lapor pada saya."

"Termasuk Tuan Gerta juga?" tanya Lee tanpa berpikir. Sontak Linter menggertakkan giginya.

"Meski anak itu seratus persen sudah pasti adikku, tapi adik tersayangku hanya Sasta saja. Lagi pula, Gerta bisa melindungi dirinya sendiri. Jangan lupakan fakta bahwa dia juga pernah hampir membunuhku saat usianya baru sepuluh tahun."

I'm (Not) SastaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang