"Turunin aku, El."
Setelah menurunkan istrinya, Eldera memutar pelan bahunya.
"Tanganmu sakit, ya? Maaf ya .... Pasti aku berat," kata Shanum seraya mengusap air asin yang merembes di pipinya.
"Apa aja sih, yang kamu makan di rumah Mommy. Jadi berat begini," ledek Eldera.
Keduanya duduk di sofa. Eldera meminta Shanum mengeluarkan testpack dari saku gamisnya.
"Ini artinya apa?"
"Shanum tertawa seraya mengeluarkan air mata. Kamu bakal jadi Ayah."
"Benarkah?" Eldera langsung memeluk erat Shanum.
"Pantesan kamu berat banget. Aku gendong dua orang." Shanum tertawa.
Eldera melepas pelukannya, menghapus jejak air mata yang tersisa di pipi Shanum.
"Aku padahal nggak gampang menangis, tapi kenapa akhir-akhir ini aku mudah menangis," kata Shanum.
"Bukan kamu yang menangis. Mungkin ini yang menangis." Eldera menyentuh perut rata Shanum.
"Iya, mungkin dia cengeng. Seperti siapa cengengnya?" tanya Shanum.
"Seperti Steve kali," kata Eldera. Shanum tertawa. Eldera merasa lega setelah melihat Shanum banyak tertawa.
"El, aku akan jadi ibu, bisakah aku jadi ibu yang baik seperti Mimi. Jadi istri saja aku masih banyak kekurangan. Maaf, ya."
Eldera menghela napas, ia merapatkan duduk, lalu memeluk istrinya. "Kamu istri sesuai idamanku, saat menarik sweatermu. Senyum seperti gadis nakal membuatku terpesona."
"Apa?" Shanum menoleh Eldera. Ia tidak paham maksud ucapan suaminya.
Sesaat hening. "Oh ..., maksudnya pas kamu pulang tugas luar kota?"
"Iya itu. Kamu menjawab dengan benar."
Shanum diam. Diperhatikan suaminya. Eldera menanti respons akan ia dapat seperti biasa, berupa pukulan atu cubitan. Namun, Shnanum masih diam.
"Maaf, sepertinya aku becanda tidak pada waktu yang te ...."
Eldera membelalak ketika Shanum membungkam bibirnya. Wanita itu bergerak naik kepangkuan Eldera tanpa melepas ciumannya. Ia tidak memberi kesempatan Eldera berbicara lagi.
Shanum memberi jarak wajahnya dengan wajah Eldera. "Ayo kita ke tempat tidur. Kamu suka cewek malu-malu, tapi berani di ranjang, kan. ...." Eldera tertawa pelan mendengar ucapan Shanum.
"Aku juga mahir sepertimu. Belum pernah liat kan?" Shanum mengedipkan mata dengan tatapan menantang. Pria itu bangkit seraya menggendong shanum.
"Malam ini, aku yang akan memulai dulu. Kamu cukup diam saja," kata Shanum sensual.
Ayook ... mampir ke sana, yaaa ....
KAMU SEDANG MEMBACA
Shanum Love Story
RomanceShanum sering berpikir, apakah kisah cintanya adalah karma dari sang Ayah? Dulu, Tante Nana cerita, ayahnya dekat dengan Tante Uwi tanpa status jelas. Berakhir menikahi Mimi Ancha. Shanum dapat merasakan apa yang dirasakan Tante Uwi kala itu. Rasan...