31🥀Menjauh🥀

499 86 10
                                    

Maaf, lama ya😊
Koreksi typo aku ya ....

Kasi ❤ dan komen biar aku semangat.

Eldera sudah sampai di depan rumah dua lantai. Sebelum turun dari mobil, seperti biasa pagar rumah langsung sang papi yang membukanya. Pria itu selalu yang paling pertama menyambutnya meski Eldera datang pada larut malam sekalipun. Pria itu tidak pernah menyuruh asisten rumah tangga untuk membuka pintu pagar jika itu putranya yang datang.

Setelah memarkir mobil di sebelah mobil sang papi, Eldera menghampiri pria yang masih terlihat tampan meski usianya sudah memasuki angka empat. Tubuh atletis, kulit bersih dan wajah tampan menjadi daya tarik. Bisa jadi itu pesona yang tersisa di masa muda. Mungkinkah,  Mimi Ancha jatuh cinta karena itu? Pikir Eldera.

"Tumben, pengin main." Taksa menyambut putra sulungnya. Kemudian memeluk erat.

"Harum banget dan rapi. Abis kencan?" ledek Taksa saat mengurai pelukan.

"Dari rumah Mommy."

"Oh, ayo masuk!"

Elderal langsung melangkah ke ruang keluarga. Ruangan yang luas lengkap dengan home theater. Ruang ini juga dilengkapi dengan beberapa alat musik seperti bass, gitar, dan piano.

Arsy dan Shena menyukai musik. Mereka ikut les piano dan gitar. Akan tetapi, Taksa hanya mengizinkan sebatas  hobby dan tidak diizinkan bermusik seperti dirinya dulu. Begitu juga Eldera, pria itu hanya diizinnkan mengembangkan kesukaan bermusiknya hanya sebatas hobby.

"Arsy dan sheina kemana?" tanya Taksa.

"Ke rumah Eyang. Sebentar lagi juga pulang."

Eldera mengangguk. Rumah Eyangnya hanya beda blok. Taksa sengaja membeli rumah dekat dengan orang tua agar dapat menengok mereka setiap hari, selain itu juga supaya sang istri dapat setiap hari datang menemani sang ibu mertua yang mulai manja dan mengeluh kesepian. Karena Ochi sejak menikah pindah ke Bekasi.

"Pi, bolehkah, El bertanya?" tanya Eldera saat sudah duduk di sofa.

"Tentang?'

"Selama ini, El nggak pernah tanya Papi tentang alasan berpisah dengan mommy. Boleh, El tahu?"

Taksa menatap lekat sang anak. Pria itu melihat ada sedih yang disembunyikan sang anak lewat mata.

"Kenapa tiba-tiba ingin tahu. Bukannya kamu nggak pernah ingin tahu."

Ya, Taksa benar! Eldera sejak kecil tidak  pernah mengeluh tentang  ketidaksempurnaan keluarganya. Eldera cukup bahagia mendapat kasih sayang utuh dari Aunty Ochi dan Papi taksa. Bahkan, dulu dia mengira Aunty Ochi adalah ibunya. Pernah  saat usia pra TK, dia memanggil Aunty dengan sebutan Mama. Tentu saja, Ochi tertawa dan meluruskan. Yang Eldera tahu sang Mommy ada di luar negeri.

Meski tahu wanita yang melahirkan ada di luar negeri. Eldera tidak pernah merasakan rindu dan ingin bertemu. Wajahnya saja mungkin dia lupa karena hanya melihat fotonya saja.

Olive selama meninggalkan Eldera pada keluarga Taksa, tidak pernah sekalipun menghubunginya. Wajar saja jika Eldera tidak merasakan ada ikatan batin yang kuat dengan wanita yang melahirkannya.

Shanum  Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang