Maaf, yaa, aku post seminggu sekali😃
Terima kasih yang sudah mampir dan meninggalkan jejakHappy reading, cek typo yaa😘😘
"Keyakinan saya sudah terbukti pada Shanum, kalau dia menyukai Okan." Donna langsung bicara pada intinya.
Eldera mendengarkan dengan tenang setiap kalimat yang meluncur dari bibir wanita di hadapannya.
Ada cemburu, ada rasa takut kehilangan kekasihnya dan ada amarah. Semua tercetak jelas pada raut Donna.
"Jika sudah tahu, apa tindakanmu selanjutnya?" tanya Okan santai. Pria itu masih duduk di kursinya dengan duduk bersandar.
"Saya akan bicara pada Okan, kalau selama ini keyakinan saya benar. Saya juga akan bicara pada Shanum kalau kami break karena dia."
"Boleh, nggak, saya saranin. Bukan sebagai bos, tapi sebagai teman." Eldera menaikan kedua alisnya.
Pria itu bangkit dari kursi, melangkah mendekati sisi meja. Lalu, menempelkan pinggul pada disi meja dengan dua tangan bersedekap.
"Daripada kamu melakukan apa yang tadi kamu katakan. Apa tidak sebaiknya, kamu melakukan cara lain? Misalnya, lebih mencintai dan setia pada Okan. Seandainya, kamu cerita pada Okan. Apakah kamu yakin, dia akan berada di pihakmu? Trus menjauhi Shanum seperti keiinginanmu? Bisa saja sesuatu yang tidak kamu duga terjadi."
"Maksudnya?"
"Okan akan berpikir dua kali untuk meneruskan hubungan denganmu. Karena dia sudah merasakan jalan bersamamu. Hati kecil Okan pasti akan memilih dengan siapa dirinya merasa nyaman. Begitu juga dengan Shanum, jika kamu ungkap padanya bukankah ini peluang Shanum untuk berjuang mendapatkan Okan. Karena dia tahu kalian sedang break. Ibarat kepalang tanggung, sekalian saja menceburkan diri. Shanum akan membeberkan pertemuan kalian di hotel. Secara sekilas saja, saya sudah dapat menerka siapa pria yang berjalan bersamamu. Tujuan utama kalian tidak ke kafe rooftop hotel, kan." Perkataan Eldera membuat Donna seperti di skak mat dalam permainan catur.
"Semua pilihan ada di kamu. Saya hanya memberi saran. Pikirkanlah kembali, jika ingin melakukan seperti tindakanmu tadi. Dalam hal ini, Shanum berada di atas angin."
Donna menatap tajam pada Eldera, wanita itu sepertinya tidak sependapat dengan saran Eldera.
"Kamu sedang break dengan Okan. Seharusnya tidak masalah, kan? Tentang perasaan Shanum pada Okan. Bisa kamu jadi alasan untuk benar-benar berpisah, tapi sepertinya kamu belum bisa melepas Okan."
"Apakah Pak El ada di pihak Shanum?"
Eldera tersenyum sambil menggeleng."Saya berada di posisi Shanum. Saya mencintainya, tetapi Shanum tidak melihat saya sebagai pria."
Donna menatap tidak percaya pada sang bos. Kemudian dia pun pamit dan keluar dari ruangan Eldera.
****
"Berangkat jam Berapa?" tanya Mimi saat Shanum memasukan baju ke dalam travel bag kecil.
"Sabtu pagi berangkat, Minggu sore kalau tidak macet sampai sini lagi," jawab Shanum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shanum Love Story
RomanceShanum sering berpikir, apakah kisah cintanya adalah karma dari sang Ayah? Dulu, Tante Nana cerita, ayahnya dekat dengan Tante Uwi tanpa status jelas. Berakhir menikahi Mimi Ancha. Shanum dapat merasakan apa yang dirasakan Tante Uwi kala itu. Rasan...