Kelamaan yaaa ...
Maafkeun
Koreksi typo yaa
Happy reading💕💕👇
"Maaf, Pak El. Ini sudah di luar jam kantor, shanum juga baru sehat. Sepertinya bukan urusan Shanum lagi untuk membeli kemeja. Dia harus pulang dan istirahat. Ayo, Num! Ambil tasmu dan aku antar pulang."
Shanum terlihat bingung di antara Eldera dan Okan.
"Shanum sekertaris saya, memang salah? Dan saya cukup tahu kondisi tubuhnya sekarang," ujar Eldera dengan menatap tajam Okan.
Seketika ruangan hening. Mereka mulai merasakan aura panas. Beberapa pasang mata saling lirik sesama rekan kerja dan mulai memperhatikan perdebatan si bos dan kepala tim proyek.
"Apakah tugas sekertaris juga membeli kemeja Pak El, di luar jam kantor? Jika iya, masih ada Susan. Dia bisa kan, menggantikan Shanum? Dengan alasan Susan lebih baik kondisi tubuhnya." Okan masih tidak mau kalah.
"Saya hanya ingin Shany yang membelinya."
Semua karyawan membulatkan mata seraya menganga kemudian saling berbisik ketika Eldera memanggil Shanum dengan sebutan Shany.
"Saya tidak ingin berdebat, Pak."
"Kalau tidak ingin berdebat jangan memulainya. Jika alasanmu melarang Shany untuk keluar membeli kemeja saya karena kamu adalah pacar Shany dan peduli kesehatannya. Saya akan dapat menerima. Sebagai gantinya, saya akan meminta Susan untuk menggantikannya.
Okan terdiam, dia tidak dapat menjawab pertanyaan Eldera. Si bos benar, apa posisinya untuk melarang Shanum.
"Tolong perjelas posisimu maka saya akan meresponsmu dengan sesuai," tegas Eldera.
Beberapa pasang mata saling melirik dan berbisik. Seakan mereka paham dari perdebatan itu.
Donna yang memperhatikan perdebatan itu merasa terkhianati. Meski hubungannya sekarang dengan Okan dalam keadaan mengambang, antara terus dan putus. Akan tetapi, mereka masih berstatus pacaran. Mana boleh pria itu memberikan perhatian lebih pada wanita yang menyukainya diam-diam. Donna merasa dirinya sedang di selingkuhi Okan.
Rino yang sejak tadi berdiri, berjalan mendekati kedua orang saling berdebat. Shanum yang berdiri di antara kedua pria itu terlihat serba salah.
Rino mengambil kartu yang dipegang Shanum, lalu memberikan pada Eldera.
"Aku aja yang beli kemejamu. Sebagai permintaan maaf. Sorry, papaku mendengar kasus kita kemarin. Kemudian mengajak papimu ketemuan. Sepertinya dua pria itu bertindak," tutur Rino.
"Shanum, ayo, ikut saya! Biasanya selera wanita itu bagus. Saya hanya membantu Shanum karena dia pasti akan kesulitan memilih ukuran. Kebetulan ukuran saya dan Pak El tidak beda jauh. Oke, saya pamit. Happy week end."
Rino melangkah meninggalkan ruangan diikuti Shanum yang berjalan di belakang Rino.
****
Shanum masuk ke mobil Rino dengan menghela napas kesal hingga pria yang sudah duduk di belakang kemudi melirik.
"Hei, kenapa kesal jalan sama pria tampan. Harusnya seneng dong."
KAMU SEDANG MEMBACA
Shanum Love Story
RomanceShanum sering berpikir, apakah kisah cintanya adalah karma dari sang Ayah? Dulu, Tante Nana cerita, ayahnya dekat dengan Tante Uwi tanpa status jelas. Berakhir menikahi Mimi Ancha. Shanum dapat merasakan apa yang dirasakan Tante Uwi kala itu. Rasan...