Maaf, telat update.
Siapkan tabungan, yaa ... 🤭Cek typo aku, blom sempat edit.
Selama perjalanan pulang, Shanum banyak diam. Sesekali Okan melirik. Pria itu pun tidak memulai pembicaraan. Ini bukan seperti mereka yang selalu mengobrol.
"Aku minta sama kamu, jangan perhatian sama aku lagi," ucap Shanum datar
Okan menoleh sekilas."Kenapa?"
"Aku nggak nyaman. Apakah kamu tidak sadar saat Donna menyindir? Kamu nggak liat juga tatapannya saat kamu antar aku pulang."
"Nggak masalah buatku," ucap Okan acuh dan fokus menyetir. Shanum berdecak kesal.
"Kenapa? Kamu takut makin tidak dapat melupakanku?" tanya Okan percaya diri.
Pria itu melirik sekilas. "Jangan berhenti menyukaiku. Kali ini, aku akan meresponsnya."
****
"Pulang jam berapa?" Eldera mengirim pesan saat Shanum akan merebahkan diri setelah membersihkan badan.
"Jam sepuluh malam. Ayah sudah bawel aja." Shanum membalas pesan.
"Diantar siapa?"
"Okan."
"Oh!"
"Kok, Oh?" Shanum mengirim pesan balasan.
"Harusnya gimana?"
"Ya nggak, gimana-gimana."
"Ya udah, sekarang tidur. Besok jangan kesiangan ke kantor. Sabtu sore, Mami mau ketemu kita. Aku sudah buat janji di hotel."
"Hotel?"
"Buat makan bukan buat tidur!"
"Yaaa ...." Shanum mengetik dengan wajah mencebik.
"Terbaca sepertinya kamu kecewa,tapi kalo mau buat tidur aku nggak keberatan."
"El!"
****
Seperti biasa setiba di kantor, Shanum langsung duduk di kubikelnya. Matanya memperhatikan Eldera yang sudah datang lebih awal. Meskipun pria itu salah satu pemilik Wisa Karya, kehadirannya paling awal daripada karyawannya.
Shanum mengembuskan napas pelan saat memperhatikan pria yang duduk di balik meja kerjanya. Rambut Eldera yang berpotongan model sekarang tampak basah karena gel rambut. Wajahnya yang serius memperhatikan tablet semakin terlihat memesona dan menawan. Sialnya pria itu sadar jika memiliki raut memukau. Namun, tidak membuatnya tebar pesona pada wanita lain, kecuali pada Shanum.
Shanum menggeleng saat Eldera menaikan alis dan tersenyum karena sadar Shanum sedang memperhatikannya.
Shanum pun beranjak dari meja kerja menuju pantry. Sesampainya di depan pantry, Shanum menghentikan langkahnya. Rasanya ingin memutar kembali tubuhnya ke ruang kerjanya karena melihat Donna sudah berdiri di depan mesin kopi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shanum Love Story
RomanceShanum sering berpikir, apakah kisah cintanya adalah karma dari sang Ayah? Dulu, Tante Nana cerita, ayahnya dekat dengan Tante Uwi tanpa status jelas. Berakhir menikahi Mimi Ancha. Shanum dapat merasakan apa yang dirasakan Tante Uwi kala itu. Rasan...