Terima kasih untuk kalian yang sudah dengan sukarela memberi vote dan komen🤗😊😊
Happy reading, cek typo yaa
"Pulang bareng aku. Tunggu di lobi!" titah Eldera saat melewati meja kerja Shanum di jam pulang kantor.
"Kita mau ketemu klien, urusan kerjaan." Eldera mengkonfirmasi sebelum Shanum banyak bertanya.
Shanum langsung membereskan meja kerja dan mengikuti langkah Eldera. Ketika melewati ruang Okan, dia melihat Donna berjalan tanpa menyapa Okan. Sepertinya hubungan mereka persis yang diceritakan Lyla.
Baru saja Shanum menempelkan bokongnya pada kursi penumpang sebelah kemudi dan menarik pintu agar merapat. Eldera menarik sabuk pengaman pada kursi Shanum.
Perempuan itu langsung memundurkan punggung dengan menahan napas. Wajah pria yang menyebalkan hanya berjarak beberapa senti dari wajahnya.
Harum parfum lembut tidak menusuk tecium oleh Shanum saat sebelum manahan napas.
"Ya, Tuhan. Kenapa wajahku jadi menghangat seperti ini?" batin Shanum.
Eldera tanpa menoleh Shanum kembali konsen pada kemudi. Mobil yang mereka naiki berjalan pelan menuju kawasan Jakarta pusat tidak jauh dari kantor mereka. Tepatnya di daerah Thamrin dekat bank Indonesia.
"Kok, kita ke sini?" tanya Shanum dengan kepala celingukan mengamati area yang mereka masuki.
"Kenapa? Kayak nggak pernah ke hotel aja." Eldera berkata tenang.
"Kamu jangan macem-macem, ya!" ancam Shanum dengan mata melotot. Eldera melirik sebentar dan tersenyum.
"Jangan senyum-senyum. Aku akan telepon Ayah dan Gafi." Shanum mengambil ponsel dari dalam tas.
"Ya, Tuhan! Kok ponselnya mati sih," gerutu Shanum. Dia lupa mengisi batre ponselnya tadi saat di kantor.
Eldera mengambil ponsel miliknya dan memberikan pada Shanum.
"Nggak lucu!" Shanum melotot.
"Biar ayahmu dan Gafi jelas dan paham kalau yang nyulik kamu itu, aku. Berharap aku langsung dipaksa nikahin kamu." Terdengar kekehan Eldera. Kemudian pria itu mengaduh saat Shanum memukul lengannya.
"Aku sudah izin Om dan Mimi. Hari ini, kamu telat sampai rumah. Karena aku akan ngajak kamu ke hotel dulu."
"Kamu bilang ngajak aku ke hotel?"
"Iya, memang kita ke hotel, kan?" Eldera menoleh ke kiri dengan memutar kemudi untuk mengambil parkiran mobil
Setelah memosisikan mobil dengan tepat. Pria itu menoleh pada Shanum seraya melepas sabuk pengaman.
Shanum masih menatap dengan mata membulat. Eldera langsung memberikan Shanum sentilan kecil pada dahi perempuan di hadapannya. Hingga perempuan itu mengusap dahinya sambil meringis.
"Ini otaknya liar mulu, ya? Di hotel itu memang hanya kamar saja yang ada dalam pikiranmu?"
Shanum langsung mengerucutkan bibirnya. Masalahnya tidak ada agenda meeting di hotel dengan klien. Wajar saja saja jika Shanum curiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shanum Love Story
RomanceShanum sering berpikir, apakah kisah cintanya adalah karma dari sang Ayah? Dulu, Tante Nana cerita, ayahnya dekat dengan Tante Uwi tanpa status jelas. Berakhir menikahi Mimi Ancha. Shanum dapat merasakan apa yang dirasakan Tante Uwi kala itu. Rasan...