14. 🥀Baru menyadari🥀

442 80 9
                                    

Jangan lupa vote dan komen

🤭🤭🤭

Cek typoku yaa

Setelah bermain futsal, Eldera menganjak semua karyawan mampir ke warung internet yang terkenal dengan menu indomie telur kornet dan susu jahe merah.

Warung itu terletak tidak jauh dari lapangan futsal. Meskipun tempatnya tidak sebagus kafe yang ada di sekitar. Warung internet ini cukup ramai didatangi pengunjung.

"Pak El, bisa duduk di sebelah saya?" pinta Donna saat pria itu akan menarik kursi di sebelah Shanum. Donna juga meminta Okan untuk duduk di sebelah Shanum dengan alasan, dia merindukan Okan karena hubungan mereka yang merenggang hampir dua minggu.

Donna sengaja mengatur duduk seperti itu seakan ingin membuktikan sesuatu. Sementara Eldera menggerutu jika harus duduk berhadapan denģan Shanum. Pria itu berkata dengan bercanda, jika pemandangan di hadapannya sangat menganggu selera makannya. Raut Shanum langsung cemberut mendengar candaan Eldera.

Ketika pelayan meletakkan mangkuk berisi mie rebus, telur dan kornet pada meja panjang. Okan langsung mengambilkan garpu dan sendok untuk Donna yang berada dekat Shanum. Tepatnya sebelah kiri Shanum.

Shanum terlihat kikuk dan wajahnya merona ketika posisi Okan mengambil sendok dan garpu. Wajah pria itu  begitu dekat dengannya. Tentu saja, Donna yang memperhatikan semakin yakin jika Shanum memiliki perasaan pada pacarnya.

"Apakah selama ini Shanum tidak memiliki pacar?" tanya Donna saat mengambil sendok dan garpu dari tangan Okan.

Okan menoleh Shanum dan memindai wajah perempuan bermata bulat hingga perempuan itu terlihat salah tingkah.

"Enggak, tuh. Dia wanita baik-baik. Bukan berarti wanita yang punya pacar wanita tidak baik." Okan menjawab mewakili Shanum.

"Setidaknya pria yang ia suka." Donna tidak puas akan jawaban Okan.

"Ehm, Shanum perempuan yang sangat menjaga hati. Setahuku, sih, belum ada.  Beruntung jika nanti yang menjadi suaminya. Dia tidak pernah pacaran. Mungkin pria yang selama ini dekat dengannya hanya aku." Kemudian tangan Okan mengusap pelan pucuk kepala Shanum yang terbungkus jilbab. Eldera yang mengamati Okan dan Shanum tidak terima pria mengusap kepala Shanum.

"Oh, ya. Apakah Shanum sepolos itu? Apakah masih dapat dibilang polos jika pergi ke hotel bersama sang bos?" sindir Donna.

Eldera sudah mulai paham ucapan Donna.

"Hanya orang yang pendek akal saja, jika di pikirannya hotel berisi kamar-kamar untuk tidur atau bisa jadi, itu adalah pengalaman pribadi saat datang ke hotel dengan tujuan tidur. Sekarang ini, hotel bukan hanya buat tidur. Ada tempat buat meeting, makan, bahkan resepsi pernikahan." Eldera meluruskan dengan sedikit sindiran.

"Memang Shanum ke hotel?" tanya okan melirik Shanum. Sementara perempuan di sampingnya menundukkan wajah.

Donna hanya mengangkat bahu dengan bibir mencebik.

Okan memperhatikan Eldera yang sangat perhatian pada Shanum. Hatinya ada rasa tidak rela melihat Shanum diperlakukan istimewa. Sikap Okan pun tidak luput dari perhatian Donna.

Shanum  Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang