Seperti biasa semua santri melakukan kegiatannya masing-masing setelah sholat ashar Nei Fatimah dan santriwati lainnya mendapatkan bagian piket membersihkan masjid, mereka sudah siap membawa peralatan untuk membersihkan masjid hanya 10 orang membersihkan karena sisa dari santriwati lainnya ada yang membersihkan halaman depan asrama santriwati dan ada juga membersihkan asramanya.
"Fatimah kita bawa sapu lidi aja ya," ucap Nei.
Fatimah hanya mengangguk meng-iyakan.
Setelah dirasa semua sudah siap mereka berangkat menuju masjid.
Sesampainya disana mulailah mereka membersihkan masjid ada yang menyapu, mengepel, menyapu halaman masjid dan ada yang mengambil air untuk mengepel dan juga membersihkan tangga yang sudah kotor.
Nei dan Fatimah membersihkan halaman masjid.
Ketika sedang menyapu ada seorang pemuda yang lewat di depannya, tak sengaja Fatimah pun menengok betapa terkejutnya dia melihat pemuda itu dia adalah Gus Azlan.
Gus Azlan pergi keruangan kantor guru karena ingin mengambil sesuatu.
"Gus Azlan? Apa yang sedang dia lakukan diruang guru? Mungkin ada yang ingin dia ambil ya sudahlah ngapain ngurusin Gus Azlan," batin Fatimah.
Setelah selesai Gus Azlan pun keluar membawa sebuah berkas dan tak sengaja matanya menemukan seorang gadis yang tak asing baginya.
"Bukankah itu Fatimah, apakah dia mendapatkan piket membersihkan masjid sebaiknya aku menghampirinya hm," gumam Gus Azlan.
Gus Azlan pun menghampiri Fatimah.
"Assalamualaikum Fatimah," sapa Gus Azlan.
"Waalaikumsalam eh Gus kenapa kesini nanti santriwati ada yang liat kita berdua disini" ucap Fatimah menunduk.
Karena Fatimah sendirian menyapu bagian samping masjid jadi tidak ada yang menemani.
"Hm, baiklah karena saya tadi penasaran melihat kamu menyapu halaman masjid seorang diri," ucap Gus Azlan.
"Nggih Gus saya dapet piket bersihin masjid maaf Gus kalau tidak ada yang penting sebaiknya Gus kembali ke ndalem takutnya nanti mereka mikirnya macam-macam," ucap Fatimah.
"Hm baiklah saya permisi assalamualaikum," ucap Gus Azlan.
"Waalaikumsalam," jawab Fatimah.
"Kenapa jantung saya deg degan begini dan terasa ada yang aneh atau jangan-jangan saya mulai menyukainya hm," batin Gus Azlan.
Fatimah pun sama halnya dengan Gus Azlan jantungnya dari tadi berdegup kencang.
"Ada apa denganku mengapa berada dekat dengan Gus Azlan jantungku berdegup kencang apakah aku mulai menyukainya tapi tidak mungkin mana mau Gus Azlan denganku aku hanya perempuan fakir ilmu ilmu agamaku saja belum cukup dia pantas dengan yang setara dengannya astaghfirullah apa yang kamu fikirkan Fatimah akh sudahlah sebaiknya aku selesaikan pekerjaanku dulu," gumam Fatimah.
Tidak lama kemudian Nei pun menghampiri Fatimah.
"Fat mau aku bantu?" Tanya Nei.
"Tidak usah Nei kamu pasti capek karena udah nyapu halaman biarin aku aja yang beresin bentar lagi selesai kok," ucap Fatimah.
"Ya udah aku tungguin kamu ya Fat," ucap Nei.
Fatimah pun mengangguk.
Akhirnya pekerjaan Fatimah selesai mereka kembali ke asrama mengingat sebentar lagi akan bersiap-siap untuk ke masjid.
******
Di asrama pengurus terlihat seorang gadis yang sedari tadi terdiam memikirkan sesuatu.
"Kenapa saya penasaran sekali dengan lelaki itu dan mengapa aku jantungku berdegup kencang ketika berada didekatnya hm," gumam Ell.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR CINTA DI PESANTREN
Ficção AdolescentePutri Fatimah Az-Zahra, seorang gadis cantik diminta orang tuanya untuk masuk ke pesantren karena amanah dari almarhum kakeknya. dia dikirim ke pesantren Al-Furqon dimana dia banyak menemukan pengalaman yang tidak pernah dia dapatkan. Azlan Firdaus...