******
Keesokan harinya setelah kegiatan tahfidz pagi seperti yang di amanahkan oleh Ustadzah Ell, Fatimah dan kedua sahabatnya bersiap-siap untuk ke ndalem membantu para Ustadzah memasak.
"Ayok Nei, Dea nanti keburu siang kasian Ustadzahnya pasti pada nungguin," ajak Fatimah.
"Ayok" ucap Nei dan Dea bersamaan.
Saat mereka keluar dari asrama terlihat Ustadzah Aulia menghampiri mereka.
"Baru aja mau dipanggil kalian kirain belum pada siap-siap" ucap Ustadzah Aulia.
"Alhamdulillah udah kok Ustadzah hehe," ucap Nei cengengesan.
"Ya udah ayok ke ndalem," ajak Ustadzah Aulia.
Akhirnya mereka menuju ke ndalem sudah terlihat para Ustadzah sibuk dengan kegiatannya masing-masing.
"Akhirnya kalian nyampe juga kalian motongin sayuran ya sama sekalian nanti dicuci sayurannya," titah umi Farida.
"Nggih umi," ucap Fatimah, Dea, dan Nei bersamaan.
Akhirnya mereka pun mulai memotong sayuran.
Terlihat Gus Azlan sedang ke dapur mengambil air minum saat di ambang pintu dapur Gus Azlan melihat Fatimah sedang memotong sayuran bersama kedua sahabatnya.
Fatimah yang menyadari kehadiran Gus Azlan pun salah tingkah dia tetap fokus memotong sayur untuk menghilangkan kegugupannya.
Fatimah, Nei, dan Dea yang melihat Gus Azlan pun menyapanya.
"Eh Gus tumben ke dapur?," Tanya Nei basa basi.
"Hm"
Dea yang sedari tadi memperhatikan tingkah Nei segera menyenggolnya.
"Apaan sih Dea?," Tanya Nei kesal.
"Kamu banyak basa basi sama Gus Azlan ga bakal direspon tau Gus Azlan dingin mau kamu respon sebanyak apapun ga bakal digubris mending sapa udah itu diem," bisik Dea yang masih terdengar di telinga Gus Azlan.
Gus Azlan tidak memperdulikan ucapan Dea dia melirik Fatimah sesekali dan berlalu untuk mengambil air minum.
Setelah selesai Gus Azlan berlalu meninggalkan mereka, Gus Azlan yang sedari tadi gugup ketika bertemu Fatimah berusaha bersikap biasa saja.
"Kamu ngomong gitu kayaknya kedengeran sama Gus Azlan Dea," ucap Fatimah.
"Iya kayaknya tapi ya udahlah lagian Gus Azlan diem aja," balas Dea.
Mereka pun melanjutkan pekerjaannya setelah dirasa selesai mereka mencuci sayuran.
Setelah dirasa pekerjaan mereka selesai Fatimah menghampiri Ustadzah Ell dan Ustadzah Aulia.
"Ustadzah apakah masih ada yang harus dikerjakan lagi?," Tanya Fatimah.
"Ndak ada lagi kok oh iya Ustadzah udah bilangin sama santri yang udah ada tugasnya nanti kalian ngumpul bareng mereka ya untuk glady resik," ucap Ustadzah Ell.
"Oh nggih Ustadzah kami pamit dulu assalamualaikum,"
"Waalaikumsalam,"
Sebelumnya mereka juga udah dibagi tugasnya buat mengisi acara maulid nabi ya guys.
"Eh iya nanti malam acaranya ya kira-kira kapan?," Tanya salah satu santriwati disana.
"Katanya sih denger-denger nanti abis isya," jawab santriwati lainnya.
"Ya udah kalian siap-siap ya kita hari ini glady resik harus tampil yang bagus," ucap ketua pengurus santriwati.
Fatimah, Nei, dan Dea mereka bagian penyanyi vokal.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR CINTA DI PESANTREN
Teen FictionPutri Fatimah Az-Zahra, seorang gadis cantik diminta orang tuanya untuk masuk ke pesantren karena amanah dari almarhum kakeknya. dia dikirim ke pesantren Al-Furqon dimana dia banyak menemukan pengalaman yang tidak pernah dia dapatkan. Azlan Firdaus...