Part 14

3.7K 94 0
                                    

Ustadzah Ell dan Ustadzah Aulia pun kembali ke asrama karena akan membereskan barang-barang yang akan dibawa pulang.

"Wah enggak nyangka ya Ell kamu mau nikah kita bakalan gak ketemu lagi deh," ucap Ustadzah Aulia sedih.

"Eh jangan sedih Aul kita bisa berkabar kok kan ada ponsel jadi kita sering-sering ngobrol okay," ucap Ustadzah Ell memeluk sahabatnya.

"Iya Ell jangan lupain saya ya semoga dilancarkan yah sampe hari H," ucap Ustadzah Aulia.

"Makasih Aul saya gak bakal ngelupain sahabat saya yang cantik ini karena kita udah ngelewatin ini semua bersama-sama," ucap Ustadzah Ell.

"Iya sama-sama Ell ya udah ke depan yuk orang tua kamu pasti udah nungguin nih," ajak Ustadzah Aulia.

Ustadzah Ell pun mengangguk, akhirnya mereka keluar asrama ketika hendak keluar terlihat Nayla menghampiri mereka.

"Ternyata Ustadzah sok polos mau keluar ya udah gak betah lagi dipondok ini atau ngeliat Azlan jadi calon suami Nay haha," ucap Nayla mengejek.

Ustadzah Aulia yang melihat itu pun ingin emosi akan tetapi Ustadzah Ell menahannya.

"Ngapa mau marah? Sini marah aja haha," ucap Nayla.

"Hm enggak kok saya malahan betah disini cuma saya gak betah aja ngeliat kuman disini jangan sampe terbalik ke diri kamu sendiri ning dan ingat satu hal ning bilang calon istri Gus Azlan jangan bermimpi nanti jatuh kan sakit," sindir Ustadzah Ell tersenyum sinis sembari melihat Nayla.

"Saya kuman? Cih kamu yang kuman seharusnya pergi dari sini dan saya pastikan saya bisa menjadi istrinya Azlan haha," tawa Nayla.

"Berbicara sesuka ning dan ning akan merasa malu karena ucapan ning sendiri karena tidak sesuai kenyataan camkan itu," ucap Ustadzah Ell tersenyum menang dan meninggalkan Nayla.

Nayla dibuat diam tak bisa berkata apa-apa,
"Awas aja Ustadzah sialan saya akan buat kamu hancur," ucap Nayla tersenyum licik.

Fatimah yang mendengar itu pun menjadi khawatir bagaimana jika Nayla tau kalau Fatimah sudah menikah dengan Gus Azlan dia khawatir akan keselamatan dirinya jika suatu saat nanti Nayla membahayakan dirinya.

Akhirnya Ustadzah Ell dan Ustadzah Aulia menghampiri kedua orang tua Ustadzah Ell.

"Aul saya pulang dulu ya kamu jaga diri baik-baik disini," ucap Ustadzah Ell memeluk sahabatnya.

Ustadzah Aulia yang sedari tadi sudah menangis pun tidak kuasa menahan air matanya.

"Iya Ell kamu juga ya jaga diri baik-baik sering main ke pondok ya hiks hiks om tante jagain sahabat Aul ya hiks hiks," ucap Ustadzah Aulia.

"Iya nak kami selalu jagain Ell kok nanti Ell sering-sering main ke pondok ya," ucap umi Ustadzah Ell.

"Abah umi terimakasih sudah membimbing saya disini terimakasih atas semua ilmunya saya gak akan melupakan kalian," ucap Ustadzah Ell sembari menyalimi Abah Fatih dan umi Farida.

"Nggih nak jaga diri baik-baik disana dan jangan pernah lupa apa yang abah nasehatkan," ucap abah Fatih.

"Iya nak sering-sering sambang kesini ya," ucap umi Farida.

"Ustadzah jangan ngelupain Fatimah yah sering main-main kesini," ucap Fatimah tersenyum.

"Nggih abah, umi, Fatimah saya gak bakal lupain kalian kok sama pondok ini juga karena disini sudah banyak kenangan untuk saya," ucap Ustadzah Ell.

"Ya sudah kami pamit dulu Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam,"

Mereka pun akhirnya memasuki mobil dan melajukan mobilnya keluar gerbang pesantren.

TAKDIR CINTA DI PESANTRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang