Part 12

4.1K 107 0
                                    

******

Nayla bersiap-siap untuk kepasar bersama Ustadzah Ell dan Ustadzah Aulia untuk membeli keperluan bahan dapur dikarenakan sudah menipis.

Pak Rudi supir pribadi kiyai Fatih pun mengantarkan mereka ke pasar menggunakan mobil putih.

"Ayo ning Aulia siap-siap kita mau berangkat," ucap Ustadzah Ell.

"Ayo," ucap Ustadzah Aulia dan Nayla bersamaan.

Mereka pun menghampiri umi Farida di ndalem untuk mengambil catatan belanjaan.

"Assalamualaikum umi," sapa ketiganya.

"Waalaikumsalam alhamdulilah ini daftar belanjaannya ya beli aja apa yang sudah umi catat dan uangnya ini cukup buat belanja ya," ucap umi Farida memberikan uang belanja kepada Nayla.

"Nggih umi ya udah kami pamit dulu assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam,"

Mereka akhirnya pergi ke pasar untuk membeli barang yang sudah dicatat umi Farida.

Saat diperjalanan.

"Oh iya nanti yang belanja kalian berdua aja ya Nay gak mau masuk ke pasar bau nanti badan Nay jadi bau," ucap Nay dengan nada sombong.

"Loh kenapa ning bukannya tadi ning mau waktu umi suruh belanja kepasar kenapa tiba-tiba mendadak gak mau?," tanya Ustadzah Ell mengeryitkan dahi.

"Udah deh jangan protes Nay gak mau aja kalo nanti Azlan pas Nay deketin jadi bau amis apalagi hujan gini dih males banget kotor lagi pasti becek ujungnya kuman semua," ucap Nayla.

Ustadzah Ell dan Ustadzah Aulia terkejut mendengar ucapan Nayla dia seorang ning tapi sifatnya tidak mencerminkan apa yang menjadi gelarnya mereka hanya beristighfar dalam hati melihat kelakuan Nayla.

"Hm ya sudah ndak apa-apa ning tunggu di mobil aja ya takutnya nanti kumannya nempel ke ning bahaya kan nanti Gus Azlan jadi ilfiel liat ning," ucap Ustadzah Ell.

Nayla tidak menggubris ucapan Ustadzah Ell.

Tak lama Nayla berucap lagi.

"Jujur Nay males banget mau ke pasar cuma Nay mau buat umi mau jadiin Nay menantunya," ucap Nayla dengan sombongnya.

"Haha kamu melawak ning umi mana mau jadiin kamu menantu wong umi juga udah ada menantu yang lebih baik dari ning bahkan akhlaknya baik banget cocok sama Gus Azlan," batin Ustadzah Aulia.

"Lagi kesambet apa ning Nayla lagi mimpi di siang bolong bisa-bisa jadi menantu di usir dari rumah karena sifat yang gak mencerminkan sama sekali seorang ning," batin Ustadzah Ell.

Tak lama mereka sampai di pasar sesuai permintaan Nayla Ustadzah Ell dan Aulia pergi ke pasar sedangkan Nayla hanya duduk terdiam di mobil sembari menunggu Ustadzah Ell dan Aulia selesai berbelanja.

******

Dilain tempat tepatnya di pesantren Al-Furqon terlihat mobil Fatimah dan Gus Azlan memasuki area pesantren setelah mobil diparkirkan mereka masuk ke ndalem.

"Assalamualaikum," ucap Fatimah dan Gus Azlan bersamaan.

Umi yang mendengar suara mengucapkan salam segera menghampiri arah suara itu.

"Waalaikumsalam ya Allah kalian udah sampe nak ayok masuk," ucap umi Farida tersenyum bahagia.

"Abah anak sama menantu kita udah pulang bah," teriak umi Farida.

Abah Fatih yang mendengar suara istrinya pun menghampiri ketika keluar betapa terkejutnya dia melihat anak dan menantunya sudah sampai dirumah.

"Ya Allah Azlan Fatimah Alhamdulillah kalian udah sampe kesini," ucap abah Fatih.

TAKDIR CINTA DI PESANTRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang