******
"Haha rasakan akibatnya Fatimah," ucap seseorang dibalik pohon.
Ya orang itu adalah Nayla sedari tadi dia memperhatikan Fatimah.
Flashback on.
Terlihat Nayla menghampiri santriwati.
"Hai kamu butuh uang kan buat membeli obat untuk umi kamu?," Tanya Nayla.
Dia adalah Dina yang kebingungan mencari pinjaman uang karena uminya yang sedang terbaring sakit dirumah sakit.
"Iya ning saya lagi butuh uang buat pengobatan umi saya," ucap Dina.
"Saya akan bantu kamu asal kamu mau membantu saya gimana?," Tanya Nayla.
"Baiklah ning saya akan membantu ning," ucap Dina pasrah.
Nayla pun membisikkan sesuatu kepada Dina.
Dina yang mendengar permintaan Nayla pun terkejut mana mungkin dia mencelakai Fatimah tapi karena ibunya dia terpaksa melakukannya.
"Tapi ning saya gak mungkin mencelakai Fatimah saya takut akan dikeluarkan dari pondok," ucap Dina bersedih.
"Itu sih terserah kamu Din tenang aja kok kamu bakalan aman," ucap Nayla.
Dina hanya menghela nafas dan menyetujui permintaan Nayla.
"Baiklah ning saya akan melakukannya," ucap Dina yang sudah pasrah.
"Good," ucap Nayla.
Sore harinya Fatimah duduk di taman menikmati hembusan angin, terlihat Dina dan Nayla sedang mengikuti Fatimah sedari tadi.
"Ayo Din cepat lakukan sekarang," ucap Nayla.
Akhirnya Dina menuruti Nayla dan menghampiri Fatimah.
"Assalamualaikum kak Fatimah," sapa Dina.
"Waalaikumsalam eh Dina sini duduk," ajak Fatimah.
"Tumben sendirian kak biasanya sama sahabatnya?," tanya Dina.
"Lagi pengen sendiri Din," jawab Fatimah.
Ketika sedang asyik mengobrol Dina memberikan kode untuk melakukan aksinya.
Seketika itu Nayla mengendap-endap dan akhirnya Nayla membekap mulut Fatimah.
Seketika itu Fatimah meronta meminta tolong tapi sudah terlambat dia kehabisan nafas dan akhirnya pingsan tak sadarkan diri.
Dina dan Nayla membawa Fatimah di sebuah gudang yang cukup gelap.
Nayla menghidupkan lampu agar memudahkan dia memasukkan Fatimah ke dalam gudang.
Setelah dirasa selesai mereka berdua keluar dari gudang dan mengunci pintu.
"Akhirnya berhasil dan ini bayaran buat kamu makasih ya udah bantuin Nay akhirnya gak ada lagi yang bisa ngalangin Nay buat dapetin Azlan haha," tawa Nay.
"Maaf ning kenapa ning ngelakuin ini sama Fatimah memangnya ada apa sampai ning mau berbuat jahat sama dia?," tanya Dina.
"Nay benci sama Fatimah karena dia udah ngerebut Azlan dari Nay dan asal kamu tau mereka sudah menikah," jawab Nayla.
Dina yang mendengar itu pun terkejut ternyata selama ini Fatimah sudah menikah dengan Gus Azlan tapi mengapa tidak ada yang memberi tahu.
"Baiklah kamu bisa kembali ke tempat kamu dan kamu akan aman-aman aja," ucap Nayla.
"Baiklah ning saya permisi assalamualaikum," ucap Dina.
"Waalaikumsalam," ucap Nayla.
Akhirnya Dina meninggalkan Nayla seorang diri Nayla yang masih di depan gudang dia tersenyum licik.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR CINTA DI PESANTREN
أدب المراهقينPutri Fatimah Az-Zahra, seorang gadis cantik diminta orang tuanya untuk masuk ke pesantren karena amanah dari almarhum kakeknya. dia dikirim ke pesantren Al-Furqon dimana dia banyak menemukan pengalaman yang tidak pernah dia dapatkan. Azlan Firdaus...