Di pesantren Al-Furqon
Tak terasa kandungan Fatimah sudah memasuki 9 bulan perutnya yang mulai membesar sehingga membuat dia sulit untuk berjalan, akan tetapi tak menghalangi Fatimah untuk melakukan aktivitas.
Pagi hari Fatimah ke asrama untuk menghampiri sahabatnya setelah mendapatkan izin dari Gus Azlan.
"Assalamualaikum," ucap Fatimah setibanya diasrama pengurus.
"Waalaikumsalam Fat," ucap Dea dan Nei bersamaan.
"Kalian apa kabar?," Tanya Fatimah.
"Kami baik kok Fatimah kamu gimana?," Tanya Dea.
"Alhamdulillah aku baik kok aku kangen banget sama kalian," ucap Fatimah.
"Kami juga kangen Fat sama kamu apalagi sama keponakan yang ada diperut kamu gak sabar deh mau liat keponakan yang lucu," ucap Nei.
"Hehe sabar aja nanti juga mereka lahir kok ke dunia," ucap Fatimah.
Saat asyik mengobrol tiba-tiba Fatimah merasakan sakit di perutnya.
"Aws aduh," ringis Fatimah.
"Astaghfirullah kenapa Fat?," Ucap Dea dan Nei bersamaan.
"Perut aku sakit banget," ucap Fatimah sambil memegang perutnya.
"Kayaknya Fatimah mau melahirkan Dea aku ke ndalem dulu manggil Gus Azlan," ucap Nei berlalu meninggalkan Dea dan Fatimah.
Setibanya di ndalem,
"Assalamualaikum," ucap Nei."Waalaikumsalam," jawab orang yang ada di ndalem.
Dengan segera umi Farida menghampiri Nei.
"Kenapa Nei kok ngos-ngosan gitu tarik nafas buang baru ngomong," ucap umi Farida.
Nei pun melakukan apa yang yang diperintahkan umi Farida.
"Fatimah umi Fatimah mau melahirkan," ucap Nei.
"Astaghfirullah," ucap umi Farida, Gus Azlan, dan abah Fatih bersamaan.
Mereka segera ke asrama pengurus terlihat Fatimah yang terus mengaduh menahan sakit yang luar biasa.
"Ya Allah sayang," ucap Gus Azlan dengan segera dia mengangkat tubuh Fatimah dan membawa ke mobil diikuti abah Fatih dan umi Farida.
Tak lama kemudian sampailah mereka dirumah sakit dengan segera dokter dan beberapa perawat menghampiri mereka sambil membawa brankar.
Kemudian dibawa keruangan persalinan.
Saat hendak masuk dokter melarang untuk masuk.
"Bapak sama ibu tunggu diluar saja biarkan suaminya yang menemani," ucap dokter.
Tak lupa orang tua Fatimah diberi tahu.
Fatimah yang terus menahan rasa sakit merintih,
"Mas sakit banget," ucap Fatimah."Sabar sayang kamu harus kuat ya demi anak kita demi mas biar kita bisa kumpul bareng," ucap Gus Azlan.
Fatimah tersenyum mengangguk.
Proses melahirkan pun dimulai dokter mulai memberikan arahan kepada Fatimah.
"Tunggu pembukaan sepuluh ya bu ini baru pembukaan 9 sebentar lagi," ucap dokter.
Setelah pembukaan 10 dokter memberi arahan kepada Fatimah.
Keringat yang bercucuran terus mengucur sekuat tenaga Fatimah mengejan.
Tak lama kemudian tiba-tiba...
Oekkk oekkk
Bayi pertama lahir tak lama kemudian bayi kedua lahir,
Suara tangisan bayi Fatimah merasakan lega akhirnya dia bisa melahirkan anaknya dengan selamat.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR CINTA DI PESANTREN
Подростковая литератураPutri Fatimah Az-Zahra, seorang gadis cantik diminta orang tuanya untuk masuk ke pesantren karena amanah dari almarhum kakeknya. dia dikirim ke pesantren Al-Furqon dimana dia banyak menemukan pengalaman yang tidak pernah dia dapatkan. Azlan Firdaus...