Happy Reading
👑
"Kim," panggil Jemian, saat dirinya selesai memasang seatbelt.
"Hmm kenapa?"
Jemian tidak lansung menjawab, ia terlihat kebingungan.
"Kenapa Jem?" tanya Kimi lagi.
"Kita masaknya besok aja ya."
Pernyataan Jemian membuat dahi kimi berkerut.
"Aku lupa harus ambil bahan penelitian, barusan Harsa kirim pesan," jelas Jemian.
"Yaudah, kita mampir ke tempat Harsa dulu."
"Tapi kejauhan Kim, nanti pulangnya pasti telat," potong Jemian.
"Yaudah, aku pulang."
Kimi melepas shetbelt-nya dan segera keluar dari mobil Jemian.
"Kim, maaf." Jemian menahan Kimi yang ingin beranjak dari tempat duduknya.
"Kamu mau ke tempat Harsa kan?" tanya Kimi penuh penekanan.
"Iya, tapi aku antar kamu pulang dulu," Pinta Jemian.
"Gausah, aku naik taksi aja," tolak Kimi.
"Jangan Kim, udah malam biar aku yang antar," bujuk Jemian.
Kimi pasrah dan memasang kembali sabuk pengamannya. Jemian benar-benar aneh hari ini. Bahkan sejak dirinya menjemput Kimi di gedung perkuliahan, ia lansung menarik Kimi masuk kedalam mobil, setelahnya berdiam diri sepanjang perjalanan, dan dengan tiba-tiba membatalkan acara memasak yang sudah mereka rencanakan sejak seminggu yang lalu.
Kimi cukup kesal, ia masih ingin menghabiskan waktu lebih lama lagi bersama Jemian, namun Jemian sangat tidak peka dengan apa yang ia inginkan.
Andai Kimi tau, Jemian sangat merasa bersalah sekarang. Ia melakukan ini agar Jeni tidak mendatangi mereka saat sedang bersama. Jangan fikir Jemian tidak tau Jeni mengikutinya, hanya ini cara Jemian melindungi Kimi dari kedatangan Jeni yang tiba-tiba.
Lihatlah wanita itu masih mengikuti mereka, karna itulah Jemian membatalkan janji mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Truly Friend? [AU]
FanfictionDi balik senyum yang mempesona Tersembunyi api cinta yang membara Hati yang berbisik dan bibir yang tak mampu berucap Seperti badai menggelegar Perasaan kian memuncak Seakan ingin terbang Melompati batas persahabatan yang terjalin Namun masih mencob...