👑Part 31👑

113 12 13
                                    

Happy Reading



👑



"Jadi selama ini?.."

Hana sudah tidak sanggup lagi melanjutkan kata-katanya, ini sangat memalukan walau dirinya sudah menaruh sedikit prasangka.

"Kenapa sih lo ga mau jujur sama perasaan lo? Lagian gapapa juga, liat gue ama Jemian."

Kimi mengulum senyum diakhir kalimat, membuat Hana mau tak mau juga mengulum senyum melihat Kimi yang dimabuk asmara itu.

"Ga ada yang salah kok kalo jujur," lanjut Kimi.

"Tapi, Gue mau sahabatan aja, ga ada cinta-cintaan, gue juga takut kehilangan dia kalo gue jujur," jelas Hana.

"Dia juga suka sama lo, semuanya juga tau, tapi kalian sama-sama ga mau ngaku, heran gue," omel Kimi.

"Dia sukanya Jian, bukan gue..."

"Please deh, dia ga suka Jian, makanya semua bingung kenapa dia pacaran sama tu anak," lagi kimi mengomel, memotong ucapan Hana.

"Dari SMA juga dia muji-muji Jian."

"Cowok mah gitu, kayak ga tau aja," Kimi masih mencoba meyakinkan Hana.

"Udah ah, ga usah di bahas."

Hana menghentikan, ia tidak ingin diberi harapan lagi, Jevano sudah menjadi milik Jian sekarang, itu artinya ia menyukai gadis itu. Bukan sekali dua kali, Hana juga sempat berfikir sahabatnya itu menyukainya, namun kehadiran Jian mempertegas semuanya jika itu tidak benar, perlakuanya untuk Hana tidak lebih dari sahabat.

"Lo tau nggak kenapa mereka berantem?" tanya Kimi tiba-tiba. Membuyarkan lamunan Hana yang membuatnya sedikit berharap pada Jevano.

"Jevano mikirnya Juna suka sama lo," jelas Kimi.

"Hah? Maksudnya"

"Jevano suka sama lo, dia cemburu sama si Juna karna sering keluar bareng lo."

Yah, Hana kembali dibuat terkejut mendengar penuturan Kimi, bahkan ia merasa pendengarannya sedang bermasalah. Terlebih saat kimi kembali melanjutkan ceritanya. Membuat Hana kesulitan mengolah setiap kata yang masuk kedalam indra pendengarannya.

Jika alasan Jevano memukul Juna adalah karna Hana, itu artinya Jevano benar menyukainya. Sungguh Hana tidak percaya, terlebih saat Kimi menjabarkan semuanya.

Kimi juga bercerita tentang Jevano yang merasa Juna telah merampas perhatian Hana darinya.

Andai Jevano lebih sering berkumpul bersama mereka, pasti kesalah pahaman ini tidak akan terjadi. Bahkan Jevano tidak tau bagaimana Juna tergila-gila pada adik kelasnya alih-alih menyukai Hana.

Hana kembali tersenyum datar, seharusnya Jevano tidak menuduh Juna yang tidak tidak. Juna sangat perhatian walau dirinya emosional dan suka membentak.

Juna adalah anggota tertua di dreamie, jadi dirinya merasa bertanggung jawab melindungi teman-temannya.

Bukan hanya Hana, bahkan dulu saat Jeni memojokan Kimi pun, Juna melakukan hal yang sama. Dulu persahabatan mereka juga pernah di terpa masalah seperti ini, dan Jeni adalah biang kerok dari semuanya.

"Oh ya, Si Jeni..."

"Tadi dia datengin gue," potong Kimi.

"Hah? Trus lo ga diapa apain kan?" tanya Hana khawatir.

Truly Friend? [AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang