👑Part 30👑

127 15 0
                                    



Happy Reading



👑



"Hy Kimi,"

Kimi terdiam saat seseorang berdiri di hadapannya.

"Jeni?"

"Gue fikir ga bakal ketemu lo hari ini," tutur Jeni.

"Emang sebelumnya kita pernah ketemu?" sarkas kimi.

"Engga sih, cuma ... gue lihat lo tiap hari," jawab Jeni, memperhatikan kukunya yang baru saja di rias.

"Ngintilin gue? Paparazzi?" 

Jeni tertawa sembari menutup mulutnya, ia begitu bahagia mendengar sindiran Kimi yang benar adanya.

"Ga usah basa-basi," desak Kimi, namun Jeni masih tertawa seperti orang bodoh.

"Gue tau mau lo apa-"

"Gue belum mulai, sabar!" potong Jeni.

"Gue tau lo ga sabaran, makanya gue mau ingetin-" Kimi memotong ucapannya dan mendekat kearah Jeni.

"Jemian ga bakal jadi milik lo!" lanjut Kimi penuh tekanan.

Kimi menarik sudut bibirnya lantas meninggalkan gadis itu, ia sangat menahan diri untuk berucap lebih, namun dirinya tidak ingin Jemian menerima imbas dari perbuatannya, kekasihnya itu juga sudah meminta Kimi agar menjauh dari gadis bernama Jeni.

Sementara Jeni, ia masih tersenyum manis melihat kepergian Kimi, mungkin ini saat-saat terakhirnya melihat Kimi penuh percaya diri, setelah ini Jeni tidak yakin. Mungkin ia tidak akan melihat Kimi lagi, atau Kimi tidak mampu tersenyum lagi.

Hanya ada dua pilihan, Kimi harus memilih salah satu diantara dua pilihan yang Jeni buat. Ia harus merasakan bagaimana ketidakadilan yang Jeni terima setelah kedatangannya.




Kuliah hari ini selesai, Hana menerima materi yang disampaikan dengan sangat lancar, ia sengaja memfokuskan diri hanya pada perkuliahan saja, hingga dirinya merasa lebih baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kuliah hari ini selesai, Hana menerima materi yang disampaikan dengan sangat lancar, ia sengaja memfokuskan diri hanya pada perkuliahan saja, hingga dirinya merasa lebih baik.

Kini Hana keluar dari gedung perkuliahan setelah Sella melambaikan tangan dan pergi bersama Haikal, ditengah perjalannya Hana bertemu Juna yang tengah berbincang dengan teman barunya. Juna juga menggunakan masker, sepertinya untuk menutupi bekas pukulan Jevano kemarin.

Melihat kehadiran Hana pun membuat Juna menyudahi percakapannya dan mendekat kearah gadis itu.

Mereka belum bertemu dan bertukar kabar sejak semalam. Hana lansung tidur setelah semuanya keluar, sementara Juna bersama Haikal di apartmentnya.

Truly Friend? [AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang