01.The beginning

2.2K 148 4
                                    

Di pagi hari, terdapat seorang gadis cantik yang masih terlelap dari tidur nyenyak nya lalu kemudian gadis itu menggeliat pelan karena merasa silau oleh sinar matahari yang masuk melalui jendela kamar. Gadis itu kini bangun perlahan dengan mata sedikit tertutup dan menampar pipi nya sendiri supaya tidak mengantuk lagi, ya ini sudah kebiasaannya setiap pagi karena kalau tidak begitu dia pasti akan mengantuk kembali.

"Hoamm... Uhh pagi yang sangat cerah." Ucapnya saat melihat keluar jendela, sesaat dia meregangkan badan nya agar tidak kaku hingga terdengar bunyi tulang yang membuat gadis itu kini terasa sedikit lebih fresh dan lega. Tunggu, sepertinya dia melupakan sesuatu yang penting, tangannya dengan cepat bergerak mengambil handphone terletak diatas nakas dan gadis itu kini membelalakkan matanya saat melihat pukul berapa sekarang.

"What the-!! Oh my god sekarang pukul 07:35, astaga aku akan terlambat untuk wawancara. Ayo ayo bergerak cepat Jennie-ya kalau tidak kau pasti akan melewatkan kesempatan emas ini." Ucap Jennie heboh pada dirinya, dia langsung berdiri dan berlari ke arah kamar mandi dengan cepat menyelesaikan ritual mandi nya itu, biasanya Jennie akan berendam paling lama satu jam tapi sekarang ia benar-benar tak punya waktu untuk itu karena waktu yang tersisa tinggal 25 menit lagi, jadi dirinya harus bergegas cepat.

Kini gadis bernama Jennie itu sudah selesai dengan ritual mandi dan memakai pakaian yang sudah di siapkan dari kemarin malam, beruntung dia tidak lupa untuk menyiapkan pakaian yang dikenakan sekarang kalau tidak dia pasti sudah bingung memilih baju yang tepat untuk wawancara hari ini. Simpel saja sihh,, karena Jennie hanya ingin memberikan kesan baik,anggun dan elegan saat wawancara nanti apalagi sekarang dia sangat gugup karena tempat yang akan di datangi nya adalah perusahaan terbesar di Korea Selatan.

Jennie sangat cantik dengan pakaian sederhana. Dia hanya memakai kemeja putih dan celana formal berwarna hitam dipadukan dengan heels hitam yang tinggi nya sekitar 5 cm, Jennie juga tidak lupa untuk memakai riasan di wajahnya dengan polesan make up yang tidak terlalu tebal membuat tampak elegan sekaligus cantik, imut dan sexy disaat yang bersamaan.

ia menilai penampilannya di depan cermin dan berkata "sempurna" Oke sekarang waktunya berangkat. Dia tak boleh terlambat sedikitpun waktunya hanya 15 menit lagi untung jarak dari apartement Jennie ke Samsung Group tidak terlalu jauh hanya memerlukan kurang lebih 10-15 menggunakan bus ataupun mobil. Jennie segera pergi dan mengunci pintu apartement nya, sepanjang perjalanan dirinya hanya bisa berdoa semoga kali ini dia bisa diterima bekerja di perusahaan yang diimpikan semua orang termasuk dirinya.

***

Di tempat lain seorang pria berperawakan tinggi dan tampan baru saja memasuki gedung perusahaan miliknya, ya dia memang agak sedikit terlambat datang karena semalaman dia harus mengecek dan berkas yang menumpuk membuat pria itu terjaga sepanjang malam dan baru tidur pukul 4 pagi. Bahkan sekarang matanya agak mirip seperti panda beberapa hari ini pula dia sering begadang semalaman sampai pagi karena sibuk dengan pekerjaan yang tidak ada habis-habis nya.

Saat pria ini masuk ke dalam perusahaan banyak mata yang tertuju pada dirinya baik laki-laki maupun wanita, ini sudah menjadi makanan nya sehari-hari menjadi pusat perhatian, bukan karena apa tapi ya ini seorang Victory Kim. Dia adalah seorang pemilik perusahaan terbesar di negara nya dan sudah menjadi CEO yang sukses di usia muda. Wajahnya juga terlihat seperti dewa yunani mampu membuat semua orang terutama para wanita langsung jatuh hati pada pandangan pertama.

Victory berjalan tenang dengan raut wajah datar tak tersenyum sedikit pun. Beberapa orang yang berpapasan dengannya membungkuk dan menyapa Victory untuk memberi hormat pada atasan mereka, tetapi dia tak peduli dengan itu Victory tetap berjalan mengabaikan semua orang yang menatapnya.

Victory memasuki lift khusus CEO untuk dirinya sendiri untuk menuju ke ruangannya yang berada di lantai paling atas.

Beberapa menit kemudian, kini Victory sudah berada di ruangannya ditemani dengan setumpuk berkas-berkas yang menjengkelkan. Menghela nafas dengan kasar dia memijat kepalanya karena pusing yang mendera. Oh Tuhan dirinya ini bahkan baru istirahat beberapa jam dan sekarang sudah harus bekerja lagi dengan berkas sialan ini. Shitt! Rasanya Victory sudah tak sanggup lagi dia harus segera mendapatkan sekretaris yang cocok hari ini juga dan untuk membantu pekerjaan yang lainnya supaya dia tak terlalu pusing sendiri.

Boss and Secretary || TaennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang