Boss and Secretary || Taennie

09.Romantic Dinner [M]

Budayakan untuk menekan Vote dan Comment sebelum atau sesudah membaca cerita.
.
.
.
.
.
[Warning : Mature Content⚠]

Happy reading.

"Calon menantuku sungguh cantik, kau sempurna Jennie-ya." Puji Ibu Victory meneliti penampilan calon menantu nya.

Pipi Jennie mengeluarkan semburat kemerahan ketika Nyonya Kim mengatakan hal tersebut.

"Kamsahamnida Nyonya---umm maksudku Mommy ini juga berkat Mommy yang membantuku menyiapkan semuanya termasuk pakaian indah ini dan juga riasan nya sangat cantik."

"Mommy sudah menyiapkan dan merancang pakaian ini sejak lama dan juga ini adalah spesial untuk kekasih Victory. Dan ternyata kau lah yang paling pantas memakainya."

"Aku benar-benar merasa terhormat karena bisa memakai salah satu pakaian spesial dari seorang designer hebat seperti anda, Nyonya Kim Hye-Kyo. Sekali lagi terimakasih." Jennie membungkukkan badannya 90° derajat pada Nyonya Kim.

"Aigoo tidak perlu bicara formal seperti itu padaku, panggil Mommy saja itu terdengar lebih baik, oke."

"Nee arraseo Mommy."

"Ayo kita keluar, Victory pasti sudah tidak sabar menunggu mu." Nyonya Kim tersenyum lembut lalu menggenggam tangan Jennie.

***

Kaki jenjang Jennie melangkah semakin mendekat pada Victory yang sedang duduk memainkan ponselnya.

"Victory!"

Pria itu mengangkat wajahnya ke atas ketika suara seorang gadis yang sangat dikenalinya memanggil namanya.

Deggg!!! Jantung sialan nya mulai berdetak kencang tatkala terpampang sebuah pemandangan indah dihadapannya. Victory menelan ludahnya kasar ketika maniknya menemukan presepsi kehadiran gadisnya yang benar-benar cantik di luar nalar manusia. Ya Tuhan apakah gadis ini seorang bidadari atau mungkin seorang dewi?

Bahkan Victory yang awalnya sibuk memainkan ponsel kini atensinya beralih hanya terpusat pada satu gadis.

Di sisi lain Jennie terheran memandang Victory. Kenapa pria itu hanya diam saja? Apa penampilannya saat ini terlihat aneh?

"V ada apa, kenapa– KYAA." Jennie menjerit terkejut akibat tindakan Victory mendorong tubuhnya pada dinding kaca transparan dibelakangnya.