17.Victory's Cruel Side [M]

1.9K 108 55
                                    

Budayakan untuk menekan Vote dan Comment sebelum atau sesudah membaca cerita.
.
.
.
.
.
Happy reading.

[Warning : Di bagian akhir chap terdapat ada sedikit unsur dewasa⚠]

Seoul, Korea Selatan.
Kediaman Victory Kim.

"Ughh nyaman sekali." Desah Lisa lega ketika sudah berbaring di ranjang yang sangat empuk.

"Woahh kau benar-benar beruntung Jenn." Celetuk Rosé yang sedang menonton drama kesayangannya sembari mulutnya sibuk mengemil makanan ringan.

"Beruntung bagaimana?" Jennie mengernyit lalu tangannya menyomot cemilan yang Rosé makan.

"Ya beruntung karena mempunyai seorang kekas...Kyaa itu makananku." Protesnya tajam ketika Jennie mengambil cemilannya.

"Berisik, ada banyak cemilan di dapur kau tinggal mengambilnya lagi."

"Ishhh tidak mau aku malas mengambil. Kau saja yang ambil ke dapur untuk dirimu sendiri. Ini punya ku." Rosé memeluk cemilannya erat berjaga-jaga agar tidak ada yang mengambilnya lagi.

"Dasar chipmunk." Lisa ikut bergabung dengan keduanya dan menoyor kening Rosé. "Tcihh jika tentang makanan kau pasti nomor 1, selalu saja pelit berbagi."

"Terserah aku lah." Rosé mendengus kesal, tapi jika dipikir-pikir perkataan Lisa ada benarnya juga sih hehe.

Sedangkan Jennie hanya memutar bola matanya, sudah terbiasa dengan keributan dua sahabat nya ini.

Sekarang ketiganya sedang menonton drama korea sambil ditemani beberapa cemilan.

"Aaaa aku iri, gadis itu sangat beruntung karena bisa di cintai oleh pangeran tampan dan juga yang paling penting dia kaya raya, oh Tuhan kapan aku mempunyai kekasih idaman seperti itu ya?" Ucap Rosé iri.

"Jangan harap bahkan para laki-laki pun tidak tertarik pada perempuan tukang makan seperti mu, mereka akan merasa risih melihatmu Rosé..pfftt." Ledek Lisa bercanda menahan tawanya.

"Hei..tutup mulutmu sialan! Kau juga sama mana ada pria yang tertarik padamu, jika sifatmu saja tomboy seperti laki-laki. Kau tahu? Kebanyakan pria jaman sekarang lebih menyukai wanita yang berpenampilan feminim dan anggun...bukan kelakuan bar-bar seperti mu." Balas Rosé terselip nada sindiran di kalimat akhir.

"Yakk justru-"

"Bisakah kalian berdua berhenti bicara?! Aku sungguh malas melihat pertengkaran kalian yang tak ada habisnya. Gendang telingaku bisa-bisa pecah akibat suara cerewet dari kau dan kau." Tunjuk Jennie pada Lisa dan Rosé.

"Dia yang memulai duluan, bukan aku." Rosé mengarahkan dagunya pada Lisa.

Gadis berponi itu pun tidak terima. "Mana ada aku? Kau yang pertama menyindirku, chipmunk."

"Aishh kau yang pertama mengataiku tukang makan."

"Itu adalah fakta, dasar bodoh."

"Kalau aku bodoh kau idiot begitu?!!"

Saat Lisa akan membalas ucapan Rosé tiba-tiba suara teriakan Jennie menghentikan nya dan tubuh mereka berdua langsung mematung ketika Jennie menyebutkan nama Victory.

Boss and Secretary || TaennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang