21.Club

1K 88 28
                                    

Budayakan untuk menekan Vote dan Comment sebelum atau sesudah membaca cerita.
.
.
.
.
.
Happy reading.

"Apa kau tidak bisa bekerja dengan becus eoh? Rupanya kau ingin kupecat dari perusahaan ini begitu?" Ucap Victory menggebu memarahi wanita resepsionis yang tengah menunduk ketakutan.

Wanita itu hanya bisa diam menundukkan kepalanya tak berani berucap sepatah katapun karena ia juga mengaku salah atas kelalaiannya karena tidak bisa mencegah wanita asing tadi untuk tidak menerobos masuk kedalam ruangan CEO.

"Jawab sialan, apa kau mendadak bisu hah? Sudah aku bilang jika--"

Kalimat yang akan diucapkan Victory seketika terhenti karena dia merasakan sebuah elusan lembut ditangannya dan suara yang mengalun indah.

"Sudahlah V..jangan terus menerus memarahi dan menyalahkan Nayeon, dia tidak sepenuhnya bersalah. Lagipula aku baik-baik saja."

"Tetap saja sayang...dia bersalah karena sudah membiarkan orang asing masuk begitu saja kesini. Seharusnya-"

"Ssttt." Jennie menangkup rahang tegas Victory lalu mengusapnya. "Aku mengerti tapi lebih baik kita lupakan kejadian barusan oke!"

Victory memejamkan matanya mencoba untuk tetap tenang dihadapan kekasihnya, dia tidak boleh menunjukkan sisi monsternya dihadapan Jennie.

"Sayang..."

Sesaat Victory tersenyum tipis ketika Jennie memanggilnya sayang, terdengar sangat manis.

Tiba-tiba pria itu mencuri ciuman Jennie tepat dibibirnya.

Cup.

Jennie sontak membulatkan bola matanya namun beberapa detik Jennie hanya membiarkan Victory dan membalasnya dengan mengelus pipi sang pria dengan elusan pelan.

Sedangkan Nayeon yang bersebrangan tepat dengan dua manusia yang tengah bercumbu itu mengalihkan pandangannya saat melihat sang bos dan sekretaris Kim berciuman dengan sangat manis.

Astaga jadi selama ini ternyata keduanya menjalin hubungan asmara secara diam-diam, Nayeon tidak menduga hal ini karena yang digosipkan orang-orang yang bekerja di perusahaan ini kalau bos nya tidak pernah menyukai seorang perempuan.

Namun semua rumor tersebut ternyata salah besar, Nayeon ikut senang sekaligus iri sebenarnya karena Jennie sangat beruntung memiliki kekasih sempurna seperti Victory. Nayeon mengulum senyum nya kalau dipikir-pikir mereka berdua terlihat cocok bagi satu sama lain. Pasangan yang sempurna.

Jennie buru-buru melepaskan ciuman Victory. Dia baru ingat kalau disini bukan hanya ada mereka berdua saja tapi ada Nayeon juga.

Victory mengalihkan pandangannya ke arah Nayeon. "Kau keluar! Jangan sampai kau melakukan kesalahan yang sama seperti tadi, jika tidak maka aku akan langsung memecatmu. Kau mengerti?" Ucap Victory kembali ke mode dinginnya.

"N-nee sajangnim saya mengerti. Sekali lagi saya minta maaf atas kelalaian saya. Kalau begitu saya permisi." Nayeon membungkukkan badannya sembilan puluh derajat lalu melangkah untuk pergi sebelum suara lain menghentikan langkahnya kembali.

"Tunggu..." Jennie mendekati Nayeon.

Nayeon berbalik badan dan mengernyit heran. "Apa sekretaris Kim memanggil ku?"

Boss and Secretary || TaennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang