~Boss and Secretary~
.
.
.
Happy reading."M-mwo? Unnie tidak sedang membual kan?"
Seorang dokter wanita yang dipanggil Unnie oleh Jennie, lagi dan lagi dia memutar bola matanya malas.
"Ckk untuk apa aku berbohong tentang masalah sepenting ini! Apa perlu aku mengatakannya sambil berteriak di depan panggung menggunakan mic?" Ujar wanita itu sambil berdecak malas.
Jennie menggeleng. "Umm mianhae, a-aku percaya kok. Geundae... Bagaimana Unnie mengetahuinya? Unnie kan bukan dokter spesialis kandungan."
"Ckckck wanita satu ini benar-benar bodoh. Kau lupa ya, meskipun aku dokter umum tapi aku tetaplah seorang dokter yang paham akan hal-hal semacam ini dan ingat aku juga seorang ibu. Pada masa awal-awal gejala kehamilanku juga persis seperti yang kau alami sekarang."
"Ja-jadi aku benar-benar sedang.." Tangan Jennie beralih mengelus perutnya dengan usapan pelan. "mengandung?"
"Hm. Supaya lebih pasti sebaiknya kau pergi ke dokter kandungan untuk memastikan semuanya. Walaupun pernyataanku tidak akan pernah meleset tapi kau harus tetap memeriksa kehamilan mu lebih lanjut."
"Y-ya aku akan melakukannya, terimakasih sudah datang kesini dan maaf aku telah merepotkan Unnie."
"Kau ini bicara apa huh? Tentu saja tidak merepotkan sama sekali. Bahkan aku senang bayi kucing ini akan segera mempunyai bayi lagi."
"Jamkkanman... YAA! Jennie Kim aku baru menyadari sesuatu, hey dasar anak nakal bagaimana kau bisa sampai mengandung seperti ini eoh? Astaga kau bahkan belum menikah, pabbo-ya! Jelaskan semuanya cepat." Ucap wanita itu marah sambil menarik telinga Jennie.
"Awwh Unnie sakit. Hentikan dulu perbuatan mu ini, baru aku bisa menjelaskannya."
"Sebenarnya aku.. aku-"
"Katakan padaku pria brengsek macam apa yang sudah menghamili mu? Apakah dia kaya raya? Apa pria itu seorang mafia, billionare, CEO, psycopath, seniman, aktor, idol, pilot, dokter, guru, dosen, polisi, tentara, chef, oh atau jangan-jangan.... hanya pria miskin pengangguran? Biar aku menghajar--"
"Aishhh Irene Unnie bisa diam tidak? Belum juga aku selesai berbicara kau sudah memotong ucapanku dengan menanyakan ini dan itu."
"Oh mianhae, ayolah kau kan juga tahu kalau aku sudah penasaran dengan sesuatu pasti mulutku akan langsung berbisa seperti ular." Ucap Irene tertawa garing.
"Lalu lalu siapa pria itu? Siapa?" Tanya Irene memasang wajah penasarannya seraya berulang kali mengguncangkan bahu Jennie.
"Dia kekasihku, Victory... Kim."
Irene ber-oh ria. "Oh Victory– MWORAGO?? COBA ULANGI SEKALI LAGI!."
Jennie mendegus. Irene Unnie ini memang menjengkelkan. Hampir saja telinganya putus akibat mendengar teriakan tarzan. "VICTORY KIM" Jawabnya sekali lagi sambil berteriak keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boss and Secretary || Taennie
Romansa[18+] Warning!! Ini ada adegan dewasa ya jadi untuk para anak kecil diharap menjauh. the story of the boss and his secretary. "Jennie Kim, you are the only woman who catches my attention, you are very different and special in my eyes. I will try to...