~Boss and Secretary~
.
.
.
Happy reading."HYUNG AKU INGAT." Teriak Jimin menggebrak meja kerja Hoseok. Membuat pria yang tengah menyeruput secangkir kopi itu terkejut setengah mati dan refleks melemparkan gelasnya ke bawah.
"Park Jimin sialan. Sudah tahu aku orang yang mudah terkejut, bangsat. Kau malah berteriak mengagetkanku hah! Enyahlah dari sini."
Jimin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Tersenyum lebar tanpa rasa bersalah. "Hehe mianhae. Aku lupa kalau Hobi Hyung mempunyai penyakit serangan jantung."
"Kau menyumpahkan aku menjadi seseorang yang penyakitan, brengsek?!"
"Ah tidak begitu, maksudku Hyung kan memiliki penyakit kaget. Jangan marah, aku bercanda."
Hoseok mendengus. "Seharusnya tadi aku melemparkan cangkir kearahmu bukannya ke lantai, cihh sialan."
"Aku kan sudah minta maaf Hyung. Oke lupakan dulu, aku ingat tempat dimana aku melihat liontin ruby itu."
Hoseok membolakan matanya, menarik kerah pakaian Jimin. "Mwo? Lalu dimana kau melihatnya? Dimana? Katakan, beritahu aku Park."
Dengan ragu-ragu Jimin menatap Hoseok. "J-Jungkook."
"Apa?!"
"Maksudku di apartement milik Jungkook."
"Ayolah ini tidak lucu sama sekali, jangan bercanda brengsek."
"Sungguh Hyung. Pada malam saat aku dan Jungkook pulang dari Club Yoongi Hyung dan kami mabuk, aku berniat menginap di apartemennya. Dan yah Jungkook mengizinkannya, tapi waktu itu aku tidak sengaja masuk kedalam kamarnya karena penasaran dengan sesuatu." Jimin menghela nafas sebelum melanjutkan ucapannya.
"Hyung tahu sendiri bukan anak itu paling tidak suka jika melihat ada orang lain yang berani masuk ke kamarnya, lalu tanpa meminta izin um kebetulan Jungkook sedang mandi dan aku menyelinap diam-diam untuk mengecek. Disaat itu juga aku menemukan sebuah kotak berwarna gold dengan hiasan kuno, ternyata ketika aku membuka isi kotak itu adalah sebuah liontin."
"Iya sebuah liontin yang sama. Bahkan dari rantai kalung dan juga bentuk serta warnanya benar-benar persis seperti liontin yang kita temukan di ruangan bawah tanah." Jelasnya dengan raut wajah serius.
Hoseok terdiam mendengarkan semua perkataan Jimin.
"Maldo andwae, pasti ada yang salah. Mana mungkin Jungkook- aniya, itu tidak benar." Hoseok menggelengkan kepalanya, menyangkal semua kemungkinan. Karena tidak mungkin Jungkook melakukan itu. Walaupun dalam hatinya mulai menaruh curiga. Namun bisa saja itu hanyalah sebuah kebetulan belaka, maybe.
"Hyung sebenarnya Jungkook pernah datang kesana."
"Maksudmu datang kemana Jim?"
"Ke tempat dimana kami menyekap Mingyu, kebetulan waktu itu Jungkook bilang bahwa ada barang yang harus di kirim ke New Zealand jadi dia juga sekalian datang berkunjung menemui aku dan juga Victory."
"Jimin-aa apa kau tahu liontin itu milik siapa?"
"Itu adalah barang berharga bagi Jungkook sebab pemilik dari liontin itu adalah Ibunya sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
Boss and Secretary || Taennie
Roman d'amour[18+] Warning!! Ini ada adegan dewasa ya jadi untuk para anak kecil diharap menjauh. the story of the boss and his secretary. "Jennie Kim, you are the only woman who catches my attention, you are very different and special in my eyes. I will try to...