seven

571 42 1
                                    

Bagaimana kisah Khumairah dan Yuda berlanjut, setelah resmi menjadi sepasang suami-istri, Ahhh pernikahan mereka telah berjalan hampir 1 tahun.

Yuda memperlakukan Maira bagaikan ratu di istananya, menjadi tempatnya pulang, tempatnya berkeluh kesah, tempatnya mencurahkan kasih sayang. Namun hingga kini mereka belum dikaruniai momongan.

" Mas, nanti mas pulang jam berapa??" Tanya Maira kepada Yuda yang baru saja turun dari lantai 2 rumah mereka, Maira duduk di kursi dekat meja makan, menunggu suaminya itu untuk sarapan bersama.

Cup...
Kening Maira dikecup dengan penuh kelembutan. Maira memejamkan matanya menikmati kecupan manis dikeningnya.

" Mas hari ini gak terlalu banyak pekerjaan sayang, kenapa?? Cantiknya mas mau kemana??" Yuda duduk disebelah kanan Maira lalu menjawil hidung Maira.

" Ya mau jalan-jalan aja, udah lama gak jalan-jalan ke pasar malam!!"

" Serius sayang??? Pasar malam??? Bagaimana kalau ke mall saja??"

Ahh.. suaminya itu belum pernah pergi ke pasar malam.

" Mas~~~~~~!" Sudah!!! Kalah telak Yuda jika sudah dihadapkan dengan suara lembut mendayu Maira.

" Okay!!! Mas akan pulang sebelum adzan Maghrib sayang!!"

" Hmmmmm"

Keduanya sama-sama diam, mereka menikmati sarapan pagi dengan tenang, tapi bukankah air yang tenang justru akan menghanyutkan???

****

Bukannya Maira tidak melakukan usaha untuk memiliki momongan hanya saja memang Allah belum berkehendak. Saat ini Maira tengah menghadiri acara keluarga besar Yuda, ada salah satu Tante Yuda yang menatap tak suka pada Maira. Pasalnya karena Maira , keponakan jauhnya ditolak mentah-mentah oleh Yuda. Yuda tengah memarkirkan mobilnya jadi Maira masuk lebih dulu kedalam rumah mertuanya itu .

" Maira.!" Panggil ibu mertuanya.

" Iya Bu. !" Maira menunduk melewati beberapa orang disana, ia disambut oleh pelukan hangat sang mertua.

" Ini menantunya jeng??" Ucap salah satu teman mertuanya.

"Iya ini Khumairah, istrinya Yuda!" Ucap ibu mertuanya , Maira menyalimi satu-satu teman ibu mertuanya itu.

" Cantiknya, Sholeha lagi, dapat dari mana menantu seperti ini jeng??"

" Hahaha... Ini pilihan Yuda sendiri, Yuda yang saat itu ingin menikah langsung menghitbah Maira!!" Jawab sang mertua.

" Wahhh berarti Yuda pandai memilih istri yaa!" Pujinya .

Tante Mirna, tante dari Yuda yang tidak menyukai Maira melihat Maira dengan sinis.

" Ckkk orang yang dipilih itu mandul!! Masa udah setahun belum hamil!" Ucapnya dengan nada sinis.

" Demi orang mandul seperti ini, keponakanku yang cantik di tolak Yuda!! Cihhh apa bagusnya!!" Tambahnya.

Sang mertua menggenggam tangan Maira, sesungguhnya ia juga merasa sedikit sedih karena belum kunjung mendapatkan cucu, namun ia sadar, ia juga wanita, yang namanya anak itu titipan jadi jika saat ini Allah belum kunjung memberikan anugerah berupa anak dalam pernikahan Yuda, itu juga bukan kesalahan Maira, lagipula ia sudah bertanya kepada Yuda dan Yuda mengatakan bahwa ia juga Maira sama-sama dinyatakan sehat.

" Dia mandul!!! Harusnya Yuda menceraikan istri sepertinya, atau mungkin harusnya dia tahu diri dan mau dimadu!!"

" Apa yang dimadu??" Suara dingin Yuda menghentikan ucapan pedas tantenya.

Oneshoot  gsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang