Ckiiiiiittttt
Brakkkkk
Katakanlah Jeffran gila, lelaki itu benar-benar memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi dan menabrak pembatas jalan. Semua terkejut ketika melihat Jeffran yang masih bisa bangkit dan berjalan menuju Clarence seolah tak terjadi apa-apa. Tak lama setelah Jeffran mencapai garis finish, Johannes menyusul dibelakangnya, sama seperti Jeffran, Johannes juga memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi, namun bedanya ia tidak segila Jeffran yang menabrakkan kuda besinya ke pembatas jalan.
" Jadi gimana Clay??? Cukup membuktikan bahwa aku gak pernah main-main bukan??" Ucap Jeffran sambil membuka helmnya kemudian menggelengkan kepalanya dan menyugar rambutnya ke belakang. Untuk sesaat Clarence merasa sedikit terpesona dengan ketampanan Jeffran, walaupun tidak terlihat jelas namun Jeffran menyadari hal itu, ia tersenyum menyeringai. Bibir Clarence mencebik, 😏😏....
" Not bad, untuk permulaan cukup baik!" Ia memberi tatapan mengejek kearah Jeffran.
" So... Keputusannya Clay??" Tanya Jeffran.
" Sini Lo!!" Clarence menarik tangan Jeffran, Jeffran menurut saja saat dibawa Clarence menuju suatu ruangan. Johannes melihat semuanya, hanya bisa tersenyum sekilas.
" For sure om??" Tanya Marcus.
" Ya, lagipula saya melihat Clarence sedikit tertarik dengan Jeffran"
" Ya, baguslah, mudah-mudahan Jeffran benar-benar bisa membuat Clarence seperti dulu!" Ucap Marcus... Marcus adalah tetangga mereka, jadi dia dengan jelas tahu bagaimana Clarence, ia memang tertarik dengan gadis itu, namun setelah beberapa saat , ia sadar jika ketertarikannya terhadap Clarence karena ia merindukan interaksi manis dengan wanita yang sudah dia anggap sebagai adiknya itu.
" Kau tak sakit hati bukan??" Tanya Johannes.
" Sebenarnya saya tahu kalau saya hanya dijadikan dare dari permainan yang dimainkan oleh Clarence om, tapi karena saya rindu dengan adik kecil yang ceria itu, saya bersikap seolah saya mengejarnya, yaa ternyata cukup menyenangkan om!!"
" Pantas tantangan sparing dengan saya tidak pernah kau lakukan!!"
" Hehehehe, wajah tampan saya terlalu berharga untuk dibuat lecet om!"
" Jadi???"
" Jadi yaa saya gak akan ngejar Clarence lagi om, saya ngejar dia juga karena ingin bermain-main saja, dan saya juga tahu Clarence tidak akan pernah mau meladeni permainan saya, cuma karena saking rindunya saya dengan dia, saya jadi suka memancing emosinya, om sadar gak?? Kalau Clay itu imut kalau udah ngomel-ngomel!!"
" Ternyata anak gadisku itu berurusan dengan laki-laki yang setengah gila disekitarnya ya?? Tak ada yang normal diantara mereka semua!"
" Termasuk om bukan??" Sahut Marcus dengan smirk menghiasi wajahnya.
" Ya, saya adalah orang yang paling gila dihidup anak gadis saya itu!"
" Yang saya rasa, Clarence akan menjadi wanita seutuhnya setelah ini om!" Ucap Marcus dengan ekor mata menunjuk pada Jeffran yang ditarik Clarence menuju ruang basecamp .
" Jika sampai Jeffran tidak bertanggung jawab pada Clarence maka tangan saya sendiri yang akan memotong alat kelaminnya dan mengumpankan pada ikan piranha dirumah saya!" Marcus bergedik ngeri mendengar ucapan Johannes, ahhhh jika kalian bertanya tentang kawanan Clarence, sepertinya mereka sudah membubarkan diri masing-masing. Hendery mendatangi Johannes dan Marcus.
" Dad, itu apa gak papa Clay dibiarin dua-duaan sama Jeff??"
" Gak papa , emangnya kamu mau jadi juri pergulatan panas mereka??" Tanya Johannes, yaa pergaulan bebas dan seks bukan hal tabu bagi Johannes, dan dia memaklumi gejolak muda para anak-anaknya, namun ternyata Clay sendiri sampai saat ini masih tersegel, setidaknya sampai detik ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/345061270-288-k843889.jpg)