Saat sadar dari pingsan, aku sudah berada di dalam ruangan serba berwarna cream, wait!! Tunggu dulu, aku ada dimana ini??
" Sudah sadar??" Oh tidak!! Ku pikir kejadian tadi hanya ada dalam khayalanku saja, tapi melihat sosok itu nyata berdiri di hadapanku membuatku tersadar jika ini bukanlah imajinasi ku belaka.
Narendra mendekat, lalu mengusap kepalaku lembut, demi Tuhan!!! Rasanya kupu-kupu itu menggelitik perutku mengantarkan gelayar aneh tapi menyenangkan. Ha-ha-ha dasar hati lemah!! Begini saja sudah baper!!
" Mau minum dulu???" Tawarnya seraya membantuku untuk duduk bersandar pada headboard ranjangnya. Lalu ia membantuku minum dan menyeka mulutku dengan ibu jarinya saat ada beberapa tetes air yang keluar dari mulutku!! Bodoh!! Apa yang kau lakukan??? Harusnya aku bersikap anggun!! Jangan malah ceroboh!!
" So, I'll explain some things with you, it's about us" aku bertanya dalam hati, sejak kapan ada kata 'kita' diantara aku dan dia.
" Maksudnya apa Ren?? Aku gak ngerasa ada hubungan apa-apa diantara kita!" Benar bukan??? Diantara aku dan dia tidak ada hubungan apapun.
" First, I've liked you for a long time."
Hah???
" Sejak kapan??" Cicit ku sambil meremas bedcover yang menutupi pahaku. Tunggu dulu!!! Paha??? Bukannya tadi aku menggunakan celana panjang, mengapa sekarang ohhh ini piyama, siapa yang menggantikan baju???" Ha-ha-ha... Ada apa dengan wajah bayimu itu?? Memerah??? Apa kamu masih merasa gugup??" Aneh!! Dimana Narendra yang kaku dan datar itu??
" Kamu yang gantiin..." Aku tak mampu meneruskan ucapanku, hanya memberi isyarat dengan mataku, memindai tubuhku dari atas hingga bawah.
" Saya masih punya sopan santun , tidak mungkin saya yang menggantikan baju kamu! Tadi kamu dibantu oleh seorang penjaga cottage , tenang saja ia perempuan kok, lebih tepatnya ibu-ibu" wow!! Itu kalimat terpanjang yang pernah aku dengar dari seorang Narendra.
" Okay, back to the topic, saya menyukai kamu dari awal kita bertemu...." Dia ngejeda ucapannya lalu menatapku, tepatnya menatap kedua manik mataku. Lalu senyum manis itu terbit di wajahnya, tunggu dulu... Apa dia tahu jika aku.....
" Pikiran kamu terlalu mudah untuk terbaca, yaa sama seperti yang kamu rasakan, saya juga menyukai kamu dari pertama kalinya Renata memperkenalkan kita....."
" Tunggu dulu, jadi saat Renata memperkenalkan kita apa Jeano dan Renata sudah....."
" Ya mereka bahkan menjalin hubungan 2 tahun yang lalu.."
Plak, ku pukul jidatku dengan keras!!
" Bego emang!! Gila si Renata!! Bisa-bisanya dia backstreet sama Jeano dibelakang gw!! Awas aja kalau ketemu gw rujak lo berdua!!" Tanpa sadar aku mengumpati mereka. Ada tangan yang dengan lembut mengelus dahiku!! Astaga!! Aku sampai sedikit melupakan adanya Narendra.
" Hahaha masih suka mengumpat ternyata, saya pikir saya sudah tidak akan menemukan sisi ini dari diri kamu!" Suaranya terdengar lebih ringan dan tidak sedatar dan dingin seperti dulu, ahhh aku suka!!! Hehehehe
" Itu bukan pujian nona!! Ngapain kamu tertawa??"
" Lucu aja dan rasanya aneh, jadi aku lagi ngetawain masa-masa awal kita ketemu"
" Ada apa dengan pertemuan pertama kita?? Bukannya kesan pertama saya Dimata kamu nampak positif??" What??? Ini sepertinya sisi lain Narendra yang baru aku ketahui, agak narsis juga ternyata, tapi tak apa, nyatanya first impression ku tentangnya memang bagus.
" Pede-nya!! Gak ya.. kamu tuh kaku, kanebo kering aja kalah sama kamu!" Elakku.
" Okay, stop basa-basi, mari kita lanjutkan pembahasan serius tentang kita kedepannya, dan lagipula undangan pernikahan sudah tersebar, jadi sebenarnya ini bukan pilihan buat kamu, karena mau tidak mau , kamu harus menjadi istri saya" ha-ha-ha aku tertawa dalam hati, sungguh?? Ini sih bukan keterpaksaan, tapi akan aku terima dengan lapang dada, segenap hati ,, jiwa dan raga... Asyikkkkkk!!😅😅
