Istriku 2

320 30 0
                                    

Menjadi seorang istri dan ibu yang baik, itulah tuntutan dunia kepada seorang wanita, harus ini, harus itu, tidak boleh ini, tidak boleh itu, semua yang dilakukan oleh seorang wanita terkadang terus menerus salah dimata lelaki.

Di banyak kasus, ada seorang wanita yang ingin bekerja untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga, namun di cap sebagai istri nusyuz yang tak bersyukur dengan pemberian suami, namun ketika tak bekerja dan hanya berdiam diri di rumah mengurus rumah tangga, ia akan dikatai sebagai pemalas yang hanya mengandalkan uang suami.

Shakira Chantika Afriani, seorang ibu dengan 3 anak. Ia menikah dengan lelaki yang sangat mencintainya dulu ....

Ia kira menikah dengan lelaki yang mencintainya akan membuatnya menjadi wanita paling bahagia di dunia ini, nyatanya kata cinta itu hanya bertahan beberapa tahun saja, suaminya itu semakin lama semakin menjauh darinya.

" Sha..." Ia mendapati suaminya tengah menatapnya intens, tatapan mata yang sama seperti awal mereka bertemu.

" Hmmm" saat ini ketiga anaknya tengah dibawa oleh mertuanya, mungkin mereka memberikan waktu untuknya dan sang suami untuk memperbaiki pondasi rumah mereka yang hampir roboh.

Tiba-tiba suaminya itu bersimpuh di hadapannya. Lalu meletakkan kepalanya di pangkuan seorang wanita yang ia panggil Sha.

" Ada apa?  Tumben?" Ucap Shakira.

" Aku baru sadar betapa brengsek dan bajingannya sikapku selama ini... "

" ????"

" Aku berdosa banget sama kamu dan anak-anak, aku udah menelantarkan kamu juga anak-anak, gak ngasih perhatian dan kasih sayang sebagai seorang suami kepada istrinya dan juga seorang ayah untuk para anaknya, maaf"

" Duduk sini mas..." Ucap Shakira  sambil menepuk kasur di sebelahnya.

Javier nurut, ia langsung duduk disebelah Shakira. Matanya memandang kedepan dimana photo pernikahan mereka terpajang begitu besar disana.

" Kita terlihat bahagia ya mas di photo itu?" Ucap Shakira sambil terkekeh pelan. Yang entah mengapa justru membuat sudut hati Javier tersentil.

" Kapan terakhir kali aku sama kamu bisa tertawa selepas itu mas?" Tanya Shakira tanpa menatap pada Javier. Javier kini menatap pasangan hidupnya itu.

" Maaf ya aku ngebuat rumah kita serasa bukan rumah"

" Bagi kamu aku dan anak-anak itu apa?" Tanya Shakira.

" Kamu dan anak-anak adalah hartaku"

" Bukan sekarang mas, kemarin! Kemarin-kemarin kamu anggap aku dan anak-anak itu apa?" Bungkam! Javier tidak bisa menjawab pertanyaan Shakira.

" Kamu tahu gak mas aku nyaris gila! Kamu tau gak mas rasanya ngelonin anak, sambil netekin terus tiba-tiba si sulung manggil buat minta ditemani pup? Mas.... Untuk sekedar menikmati waktu mandi aja aku gak bisa mas... Kewarasan aku kayak diacak-acak... Setiap kamu pulang langsung masuk kamar.. ada gak kamu nanya ke aku udah makan belum?? Gak usah jauh-jauh deh mas, kamu nanyain kabar aku aja.... Kapan kamu nanyain kabar aku mas??? Aku gak baik-baik saja mas..... Hiks... Rasanya kayak mau meledak mas.... Rasanya kayak aku mau ngecuhin anak-anak tapi gak bisa mas, rasanya aku kayak pengen teriakin mereka suruh diam, tapi gak bisa mas, aku harus dituntut sehat dan gak boleh capek mas, gak boleh ngerasa sakit sedikitpun! Tapi aku capek mas... Aku sakit... Otakku ribut mas!!! "

Javier ikut menangis mendengar curahan hati sang istri. Ia dekap erat tubuh istrinya itu dan terus menggumamkan kata maaf.

" Mas aku kayak orang gila lho, selama ini suka ngomong sendiri, jawab sendiri.. mau curhat juga gak bisa mas.. aku gak mau sampai kamu dicap buruk oleh siapapun diluar sana, aku gak bisa cerita ke siapapun mas, tentang keluh kesah aku, cuma kamu mas... Kamu adalah tempatku berkeluh kesah yang paling aman, cuma kamu... Tapi kamu bahkan...."

Oneshoot  gsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang