Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ini aku, dengan cinta dalam diam ku. Jatuh cinta itu indah, indah sekali!! Jika kita jatuhnya bersama-sama, namun jika kita jatuh cinta sendiri??? Rasanya menyesakkan. Bukan salahnya jika ia tidak menyukaiku, bukan salahnya jika ia tidak mencintaiku, bukan salahnya jika aku terluka dengan cinta sepihak ku ini.
Perkenalkan, namaku Chandra Cantika Soerya. Saat ini aku bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Yang ingin ku ceritakan bukanlah kisahku di usiaku saat ini, tapi ini adalah kisahku dengan cinta pertamaku, hahahaha... Cinta pertamaku sekaligus.... Patah hati pertamaku.
Namanya Narendra Bagas Kaivandra.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Awal pertemuan ku dengan manusia baik satu ini adalah... Ketika Renata memperkenalkan padaku sebagai KEKASIHNYA!! yaaa aku jatuh cinta dengan kekasih sahabatku sendiri.
Jangan dulu menghujatku, aku tak seburuk itu, dan tak sejahat itu, untuk merebut kebahagiaan seorang gadis , apalagi dia adalah sahabatku.
Salahkan mereka!! Mereka selalu berkencan dengan membawaku, yang terkadang aku merasa , tak enak menjadi obat nyamuk kedua camar yang tengah dimabuk asmara itu.
" Ayolah Can, ayo.... Gw gak mau berduaan sama Naren, dia tuh kaku!! Nanti kalau cuma ama dia, bisa mati kebosanan gw!" Nah... Inilah salah satu contohnya.
" Ya masak kencan bawa gw juga Re... Yang benar aja lo!! Obat nyamuk dong gw" ayolah!! Ini bukan yang pertama kali , Renata melibatkan ku untuk ikut dengannya. Masalahnya adalah, aku mulai menyadari ketertarikanku pada Rendra, dan aku tak ingin perasaan ini kian tumbuh, dan membesar kemudian meledak dan melukai kita bertiga.
" Gak mau tau! Gw maksa pokoknya!!" Hahhh!!! Jika sudah seperti ini, aku tak bisa menolaknya lagi, Renata selalu menekan keinginannya, dan aku tak akan mampu menolaknya.
Berakhirlah disini, di suatu tempat yang dinamakan pasar malam! Renata sudah tak tahu berada dimana, dan aku terjebak dengan sosok yang berdiri di sampingku dengan bersedekap dada ini, memandangi wahana kora-kora yang berayun-ayun.
" Dipaksa Renata lagi!" Tuh.... Suaranya datar sekali!! Dan sepertinya Narendra juga tidak suka dengan kehadiranku di antara keduanya. Ia bahkan melirikku sinis, ahhh potek hati ini!