Helaan nafas jengah terdengar dari bibir seorang pemuda berhoddie hitam.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dan dihadapannya saat ini tengah duduk seorang gadis yang memeluk lututnya sambil menundukkan kepalanya.
" Ckkkk, hobi banget sih lo mojok di sini, ganggu banget , eksistensi lo itu bikin mata gw sempet!"
" Bangun ! Malah tidur lo disini!" Lelaki itu melihat gadis yang kini mulai mengusap wajahnya kasar.
" Narennnnnnnnn.........." Rengeknya.
" Kan, ada maunya pasti nih!" Ucap Narendra saat bibir gadis itu mengeluarkan suara . Ini bukan scene pembullian atau scene dimana seorang gadis mengejar lelaki yang disukainya.
" Hehehehe , gak ada mau apa-apa aku tuh, kamu tuh negatif thinking mulu!" Narendra hanya memutar bola matanya malas.
" Kamu ngapain ada disini??" Gadis itu akhirnya berdiri dan mengusap wajahnya secara kasar.
" Ckkk , gw lagi nungguin kuntilanak beranak, puas??"
" Hehehe, kamu lagi ngelawak ya?" Gadis itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
" Heh, ondel-ondel! Bisa gak sih lo kalau mau nangis tuh jangan disini, masalahnya ini tempat nongkrong gw!" Serunya tidak santai.
" Hehehe... Kamu gimana?? Masih suka sakit kepala?" Pertanyaan tidak nyambung itu justru keluar dari mulut gadis itu.
" Dari mana lo tau gw suka sakit kepala?" Tanya Narendra penuh selidik.
" Tau dong, kan aku cenayang, jago masalah menerawang "
" Tebak masa depan gw kalau lo emang cenayang "
" Kamu akan bahagia dengan hadirnya seorang gadis manis dan ceria ya walaupun sedikit absurd "
" Ckkk udah sore, balik sono, cariin ntar sama keluarga lo "
" Mereka gak akan nyariin aku Narendra, aku suka di cuekin "
" Gak percaya sih gw, gw lihat-lihat lo kayak anak manja soalnya "
" Emang kamu kenal aku banget?? Sampai kamu bisa bilang aku manja?"
" Ya keliatan sih... kalau gw perhatiin "
" Cie..cie Narendra.. perhatiin aku selama ini" goda gadis itu.
" Tau ahh gw balik, lo juga balik, dah sore gedung fakultas juga udah sepi"
