Kemurkaan Johannes adalah hal yang harus dihindari, karena murkanya seorang yang terlihat santai itu lebih menyeramkan daripada seseorang yang meledak-ledak.
Setelah tahu kasus yang menimpa putrinya dan melibatkan beberapa orang besar, ia bergerak secara sadis, orang-orang yang terlibat ia gilas habis, pelakunya bahkan ia kebiri, yahhhh walaupun harus dilakukan secara ilegal hahahaha. Oknum-oknum dari kepolisian yang terlibat pun ia berhasil hancurkan, jangan lupa... Seluruh keluarga besar para pelaku berhasil ia buat tak berkutik.
Peran Hendery tak lain sebagai eksekutor, ia adalah orang yang bergerak langsung ke TKP, berbeda dengan Johannes yang bekerja dalam diam, Hendery adalah pembuat onarnya.
Jeffran sampai ternganga melihat keberingasan kedua guard Clarence, apakah dirinya akan bernasib sama seperti mereka jika ia sampai menyakiti Clarence??
Saat ini Jeffran berada di kantor sang papa, ia memang mulai bekerja disana, yahh sebelum nantinya ia mengambil alih posisi direktur , ia setidaknya harus belajar dulu.
" Je untuk terakhir kalinya, kamu yakin?" Tanya sang papa.
" Yakin pa, pantang mundur!" Sahutnya penuh semangat.
" Je, satu yang harus kamu tahu, jika kamu menyakiti Clarence bukan Johannes dan Hendery saja yang menghajarmu, tapi papa dan mamamu juga berada di pihak Clarence!" Ahh hubungannya dengan Clarence semakin menuju ke hubungan yang serius, orang tuanya bahkan lebih menyayangi gadis itu sekarang! Agak menjengkelkan, tapi Jeffran tidak masalah dengan hal itu.
" Tau pa, Je kan sekarang jadi anak pungut! By the way pa, Clay bilang dia gak mau konsepnya formal gitu, pengennya yang chill aja, jadi santai gitu"
" Emang mama kamu pilih konsep yang gimana?"
" Kayak gak tau mama aja pa, glamor , bling-bling sama ballroom, katanya gaunnya full Swarovski!" Cibir Jeffran.
" Lha?? Bagus dong!"
" Masalahnya, konsep yang di mau sama Clay itu kayak garden party gitu, kalau gak ya beach party"
" Bagus juga sih, detailnya gimana yang di mau Clarence?"
" Detailnya, itu ya kita pemberkatan dengan suasana yang khidmad, Clarence gak mau wedding dress yang too much pa, mau yang simpel aja"
" Contohnya yang gimana?? Ada referensinya gak??"
Mata Dominic membulat sempurna melihat gaun pilihan calon anaknya, ehh calon menantunya.
" Seksi banget itu Je, ya emang bagus sih, tapi kamu rela asetmu di umbar gitu?? Shoulder-nya.. betisnya"
" Ya.. ya....eh papa matanya biasa aja dong! Wahh curiga nih Je, awas aja nanti sampai ada affair menantuku cintaku "
" Heh!! Congornya gak ada adab , papa nih cinta mati ya ke mamamu!" Tangan Dominic melayang memberikan pukulan di bahu sang anak.
" Iya mama yang cinta , papa yang mati!" Sahut seorang wanita yang tak lain adalah istri Dominic.
" Hehehe mamaku cintaku sayangku.." Jeffran bergedik ngeri melihat kelakuan sang papa, tiran apa yang tingkahnya seperti alay gini! Yahhh kadang Jeff gak sadar kalau dia juga sebelas dua belas dengan sang papa.
" Dih si najis! Minggir kamu dari jalanku, bikin kesel aja!" Kan!! Emang keturunan bucin sama cewek-cewek bermuka judes mereka tuh!
" Mama ihhh, gitu amat !"
" Jijik pa lihatnya! Nyadar sia!! Kamu juga begitu ke Clay!"
" Heh!! Malah berantem, diem kalian berdua!" Nah langsung kicep keduanya.
