Bughhhhhhh
Bughhhhhhh
Bughhhhhhh
Jeffran menghajar brutal seseorang yang tadi mencari ribut dengannya, salahkan saja mulut laki-laki itu, karena ia mengatakan hal yang gak-gak tentang Clarence-nya.
" Hoshh..hoshh..hoshh!!" Lelaki itu menegakkan tubuhnya, menyugar rambutnya kebelakang, memperlihatkan beberapa tetesan keringat yang membuat Jeffran nampak semakin keren.
" Sekali lagi gw denger mulut biadab lo ngatain cewek gw yang gak-gak, gw bisa pastiin kalau hari itu hari terakhir Lo hirup udara secara gratis!" Ancamnya lalu pergi begitu saja, meninggalkan pria yang terkapar itu di lantai koridor . Sepeninggalan Jeffran beberapa anak lelaki membantu pemuda itu ke ruang kesehatan.
*****
" Wesss dari mana boss?? Keringetan gitu!! Habis olahraga ya??" Sapa Dimas.
" Olahraga sama si do'i!!" Sambung Yuta.
" Sttt diem lo berdua!" Tegur Tian, melihat raut tak bersahabat sang teman.
" Lo habis hajar siapa??" Tanyanya kemudian.
Saat ini mereka berada di cafetaria kampus. Jeffran mendudukkan tubuhnya di kursi paling ujung, posisinya bersebelahan dengan Tian dan berseberangan dengan Yuta dan Dimas.
" Anak ekonomi namanya Fajar, dia ngomong yang gak-gak tentang cewek gw!" Ia membuka botol air mineral lalu meneguknya hingga tandas, dan langsung meremas botol plastik tersebut. Yuta dan Dimas saling berpandangan, alamat hancur itu orang, udah berani ngusik singa bucin.
" Lo hajarnya dimana dah?? Kok gw gak denger keributan tadi!" Emang laknat ya si Yuta, penyuka keributan dia mah.
"Koridor ekonomi, depan kelas dia!"
" Bonyok atau mampus tu laki lemes??" Tanya Dimas, sudahlah jangan ada yang beranggapan mereka itu lelaki biasa saja, karena nyatanya mereka lebih dari cukup untuk dikatakan sebagai orang gila jika menyangkut sesuatu yang berharga bagi mereka." Gak tau gw, baru gw kasih bogem dah gak sadar!! "
" Ohhh Lo baru ngasih peringatan?? Ngapa gak lo selesain sekalian??" Yuta, Nakamoto Yuta, yaahh namanya cukup diseganilah.....
" Gw lagi gak mau berurusan sama hal itu, target utama gw sekarang adalah bikin cewek gw balik jadi manusia normal!"" Lah?? Si Clarence kenapa?? Bukannya dia normal ya?? Dia ngelesbi atau gimana?? Kok balikin jadi manusia normal!"
" Gw ceritain, tapi gak disini! Kita ke apartemen Clarence!" Jawab Jeffran sambil beranjak meninggalkan cafetaria dan di ikuti ketiga lelaki lainnya.
******
Wangi masakan menyapa indera penciuman Jeffran dkk saat mereka masuk. Ada Yasmine yang sedang masak, Rayn sebagai asisten dan Clarence yang hanya memutar-mutar ponselnya sambil duduk di dekat meja pantry.
" Clay..." Panggil Jeffran , yang sontak membuat Clarence menghentikan kegiatannya dan menengok kearahnya. Jeffran tersenyum lalu berjalan kearah Clarence, Clarence sendiri saat ini sudah mulai bisa mengendalikan emosinya, ini sebenarnya sudah 2 minggu setelah Jeffran mengetahui trauma Clarence, ia juga membantu gadis itu hingga kini senyum Clarence mulai terlihat lagi.
" Kamu ngapain disitu?? "
" 😁😁😁😁😁 Lihat mereka lagi drama, lucu tau, mereka kayak tikus sama Louie, yang masak Ratatouille itu lho !!" Jeffran terkekeh lalu mengecup kening Clarence.
" Tiket ke mars mahal gak sih?? Gw bokek nih!! Lo berdua aja sono yang pindah ke mars!" Cibir Dimas. Sial!!! Niatnya kesini bukan buat liat orang uwu-uwuan bukan??