21.

490 38 8
                                        

Annyeong reader-nim tercinta akhirnya author balik lagi, maaf ya agak lama soalnya alergi dingin author kambuh seminggu ini dan habis mimisan lagi. Lagi dititik terendah nih jiwa dan raga author, esmosi naik turun bikin ngaruh ke kesehatan.

Makasih masih setia di book ini dan terima kasih yg udah traktir author cendol. Author kecewa aja sih banyak siders di book ini tapi itu hal kalian sih author mah bisa ngeluh aja. Gk susah kok pencet bintang gak susah kek author promosi di Trakteer yg harus bayar 1 cendol seharga 5k.

Happy reading N I luv u guys 💜🔥
.

.

.

Namjoon berbaring sambil men-scroll sosial media miliknya, memantau account milik Billboard dan juga Grammy. Karena beberapa lagu Bangtan Boys menjadi nominasi di Pop Duo/group dan juga no. 1 dari seluruh lagu di dunia.

Dia merasa senang karena ia yang memproduseri dan juga menulis nya. Sudah hampir sebulan Namjoon belum sama sekali menulis karena disibukkan dengan wisudanya, Magang di agensi Seokjin dan juga persiapan menjadi Duta Korea Selatan.

Apalagi lusa dia harus mulai bekerja bersama anak asuh agensi Abeoji nya karena Unicef menggandeng Bangtan Boys dan juga Namjoon untuk kampanye Love Yourself Love Myself dan pencegahan bullying.

'Drrtt'

"Yeoboseyo?"

"Namjoon-ah, apakah kamu sudah mempersiapkan rancangan pidato dengan Unicef?"

"Ah, aku belum memikirkannya, Yoongi Hyung. Besok mungkin aku akan memikirkan rancangannya, apakah Hyung sudah?"

'cklek'

Seokjin memasuki kamar Namjoon, aroma ayam yang semerbak membuat Namjoon menoleh kearah pintu. Seokjin membawa nampan 1 mangkok berisi sup ayam yang pedas dan juga susu berperisa vanila.

"Untuk itu aku belum menulisnya, ini hal diluar pengetahuanku hahaha sungguh sulit. Karena biasanya menulis lirik yang diss jadi susah memikirkan kalimat kampanye yang bisa membangkitkan gairah dan semangat untuk anak muda."

"Eoh, coba saja Yoongi Hyung mencari inspirasi di Naver dan minta bantuan ke Jungkook dia kan sangat pintar."

"Ah, Namjoon-ie kamu sangat pintar sekali tak salah presiden memilihmu."

"Hehehe aku tak sepintar itu Hyungie, emm kututup dulu ya teleponnya karena aku harus sarapan."

"Mwo, sarapan? Jam segini?"

"Ehhne~ sudah ya Yoongi Hyungie, annyeong."

'pip'

Namjoon langsung menutup panggilannya dengan Yoongi, dadanya bergemuruh takut diinterogasi. Yoongi itu protektif sekali dengan Namjoon, kata Yoongi;Namjoon adalah namja langka yang harus dilindungi, manis karena lesung pipinya, dan juga kecerdasan diatas rata-rata. Karena itulah Yoongi mencintai Namjoon.

"Yoongi kenapa menghubungi mu?" Tanya Seokjin yang terdengar cemburu. Ia duduk di samping Namjoon menaruh nampan di meja nakas.

"Ah, itu dia bertanya rancangan kalimat pidato untuk kampanye di Unicef. Aku dan anak asuh agensi Abeoji berkesempatan untuk kampanye di Unicef."

"Chukae ne, sayang." Seokjin mengelus lembut kepala Namjoon.

"Gomawo!" Namjoon tersenyum hingga muncul dimple manisnya.

He is Perfect | END✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang