He is Perfect | END✅

34. END

Blitz kamera muncul beruntun di depan pintu utama agensi K entertainment. Namjoon dan Seokjin keluar bersamaan setelah meluruskan permasalahannya yang tadi. Seokjin merangkul pinggang Namjoon dengan mesra dan Namjoon memeluk Seokjin dengan erat.

"Namjoon-ssi, apakah anda akan mengklarifikasi hubungan anda dengan Kim Seokjin sekarang?"

"Seokjin-ssi, Kapan anda mengklarifikasi hubungan anda?"

"Seokjin-ssi, apakah benar anda keluar dari agensi dengan keinginan anda sendiri?"

"Namjoon-ssi, bagaimana tanggapan pemerintah tentang hubungan kalian berdua?"

"Seokjin-ssi, bagaimana tanggapan anda tentang komentar-komentarnya para fans?"

"Mohon untuk tenang saya akan mengklarifikasi tentang hubungan saya dan Namjoon-ie." Seokjin menatap para wartawan yang sudah bersiap dengan alat tulisnya. Namjoon menatap sang Dominan dan dibalas tatapan lembut.

"Saya dan Namjoon memang memiliki hubungan spesial, kami sudah menikah setahun yang lalu."

Semua wartawan berhenti mengambil gambar dan menurunkan alat tulis mereka. Menatap dua sejoli fenomenal tersebut dengan pandangan terkejut. Namjoon saja juga terkejut dengan pernyataan Seokjin, itu namanya penipuan publik.

"Mohon dukungan dan doanya untuk hubungan kami dan juga untuk penerus keluarga kecil kami."

Setelahnya Seokjin menggandeng Namjoon untuk pergi dari depan gedung entertainment. Memasuki mobil sport mahal milik Seokjin dan segera melajukan mobilnya keluar dari lingkungan agensinya. Sang Dominan segera menghubungi kuasa hukumnya melalui sistem audio mobil sportnya.

"Yo Jaehwan, apakah kau bisa membantuku? Ini sedikit merepotkan."

"Kau selalu merepotkan ku omong-omong."

"Jangan marah teman, aku minta tolong buatkan aku surat resmi pernikahanku dengan Kim Namjoon dengan tanggal tercatat setahun kemarin."

"Mwo?! Michosseo!"

"Tolong lalukan dengan cepat, media akan segera mengendus jejak pernikahanku di kantor catatan sipil."

"Oh, kamu muncul di headline berita dan apa kamu menikahi Duta muda negara kita ini. Tck michinyeon, ya sudah aku akan mengerjakannya sekarang tunggu 10 menit berkas resmi pernikahanmu dengan Kim Namjoon keluar."

"Thanks Jaehwan."

"Sudah menjadi pekerjaanku, Jin."

'pip'

"Hyung kamu sungguh gila."

"Dan kamu menikahi si gila ini."

"Tck, menyebalkan. Hyung, pasti keluarga kita akan marah besar setelah ini." Namjoon menatap Seokjin dengan cemberut.

"Akan Hyung hadapi, lagipula ini salah Hyung juga kamu tak usah khawatir."

"Hm. Ah, itu-jadi ki-kita resmi menjadi pasangan yang sah dimata pemerintah?"

"Ne, pernikahan kita resmi tercatat di pemerintahan catatan sipil."

"Oh, oke."

Namjoon memberengut kesal karena Seokjin tak peka. Memang status mereka meningkat karena terdesak namun itu belum sah di mata Tuhan. Namjoon ingin menikah secara sakral di hadapan Tuhan, memakai tuxedo putih yang bagus dan cantik dengan mahkota bunga pasti sangat cocok.

"Arraseo! Mianhae aku tak memahami perasaanmu, sayang. Karena pernikahan seperti kita hal yang mustahil di Korea Selatan, aku memberimu pilihan. Amerika, Australia, Belanda, atau Kanada?"