10⚠️

565 51 27
                                    

*Diakhir crita baca pesan author ya :)
Vote and Comment juseyo
Happy reading

.

.

.

Incheon Airport
Loket Pembelian Tiket

Namjoon menuju ke loket pembelian tiket pesawat dengan langkah terburu-buru.

"cheogiyo, tiket menuju Pulau Jeju penerbangan pagi ini masih ada tidak ya?"

"Jeosonghamnida, tiket menuju Pulau Jeju untuk pagi ini telah habis. Adanya untuk penerbangan jam 12.00 siang." Ujar Yeoja di loket tersebut. Namjoon pun mengucapkan terima kasih dan menjauhi loket.

Namjoon tidak bisa berpikir lagi, Dia takut dimarahi oleh Seokjin. Entah bagaimana nasibnya sekarang? Karena posisinya sebagai asisten Manager, sebagian beban Manager ada dipundaknya sekarang. Apalagi namjoon diberi posisi untuk selalu dekat sang aktor.

"Aish! Cepat sekali kamu berjalan. Bagaimana dengan tiketnya? Apakah sudah dapat?"

"Maaf aku tak bisa mendapatkan tiket untuk pagi ini, tiket tersedia di jam 12.00 siang nanti." ujar Namjoon dengan kepala menunduk

"Ahh~ Jinjja! Schedule ku jadi terlambat ini. Otteoke? Berpikirlah Jin." Seokjin memijat pangkal hidungnya, berpikir keras. Sedangkan Namjoon hanya menatap sang Solois saja.

"Kamu beli jam 12.00 itu di kelas VIP, sedangkan aku akan menghubungi Manager Park agar schedule ku bisa mundur 3 jam."

"Arasseo Hyung-nim."

Namjoon pun segera menuju loket dan membeli tiket kelas VIP. Namun Ia terpikirkan satu hal.

"Tiket menuju Pulau Jeju dengan kelas VIP ingin dibayar cash atau dengan kartu Tuan?"

'Jdeerr!!'

"Ah itu pakai blackcard saja." Namjoon mengeluarkan kartu blackcard nya. Batinnya meringis tapi salah Namjoon sendiri.

"Kamsahabnida semoga perjalanannya lancar, Tuan."

"Ne~" Namjoon pun pergi dari loket dan mencari Seokjin.

|He is Perfect|

12.00
Incheon airport

Solois sekaligus aktor tersebut jalan mendahului sang asisten manager. Karena Namjoon sedang membawa koper miliknya dan juga milik Seokjin.

Untung saja tak ada orang yang mengenali Seokjin. Jadi mereka aman sampai di kursi VIP dan ternyata disana hanya ada mereka berdua. Dewi Fortuna mendukung mereka.

"Ah lega nya." Gumam Seokjin, Ia duduk di kursi sambil menyamankan dirinya di kursi kelas VIP tersebut.

Sedangkan Namjoon bersusah payah meletakkan 2 koper besar. Sudah badan Namjoon itu kecil, harus membawa 2 koper besar tersebut. Untung saja ada Pramugara tampan lewat dan membantu Namjoon meletakkan 2 koper besar itu.

"Mari saya bantu."

"Oh~ kamsahabnida kamu penyelamatku." Namjoon tersenyum manis hingga lekukan pipi nya timbul.

"Ahaha sudah jadi tugas Saya, tuan." Pramugara tersebut berbadan tinggi kekar jadi sangat mudah meletakkan koper besar itu di kabin pesawat.

Namjoon melihat pramugara tersebut tanpa berkedip, dia jadi iri karena bentuk tubuh nya tinggi kekar sedangkan Ia tinggi namun kecil.

'Huh, aku ingin nge-gym saja biar mudah karena Seokjin Hyung senang sekali merepotkan ku.'

"Tuan?" Panggil beberapa kali pramugara tersebut karena melamun namun melihat dirinya dengan intens.

He is Perfect | END✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang