16.

363 42 9
                                    

Don't forget to vote, comment. Happy reading✨💜

.

.

.

Seokjin menatap Namjoon sambil tersenyum, lalu menarik lembut tangan Namjoon yang berada di genggamannya. Sedangkan si empunya menatap tak percaya dengan wajah memerah.

What the hell?! So cringe bruh!

"Terima kasih telah mempersilahkan saya untuk bergabung makan malam dengan anda dan duta Korea Selatan." Seokjin menundukkan badannya setelah itu tersenyum menatap Presiden. Akhirnya mereka berdua pun duduk dihadapan presiden sembari menunggu makan malam tiba.

"Gwenchana, saya senang bisa makan malam dengan pangerannya Korea Selatan, Seokjin-ssi adalah contoh baik di Korea Selatan. Semua warga negara tahu akan itu." Presiden menatap Seokjin dengan teduh namun saat melihat Namjoon yang tengah menatap Seokjin dengan wajah julid lantas beliau tersenyum.

'Huh, contoh yang baik apaan?! Dia itu egois, semaunya sendiri, kejam, dan tidak berperike-Namjoon-nan!'

"Namjoon, tak baik seperti itu. Dia itu tunanganmu yang akan menjadi pasangan sehidup semati kamu." Tegur Presiden dengan lembut.

"Geunde Presiden sebenarnya dia tidak seperti itu." Namjoon tanpa sadar merengek.

"Hahaha lucu kamu, Namjoon. Saya paham kok tentang pemikiran kamu tadi."

"Jeongmal mianhae jika selama ini aku keterlaluan, Namjoon. Kau taukan sifatku dan karakterku siapa apa? Aku terlalu fokus untuk berkarier hingga aku tak memikirkan perasaanmu. Aku sadar sebentar lagi karirku sebagai solois dan aktor akan berhenti karena harus menggantikan Appa di perusahaan."

Seokjin menatap Namjoon dengan tatapan bersalah, ia raih tangan Namjoon dan menggenggamnya. Namjoon yang mendengar sedikit luluh.

'Pada akhirnya dia sadar juga, tapi aku tak boleh luluh. Aku harus mencapai keinginanku untuk melepas hubungan yang tak sehat ini, meskipun harus menentang keluargaku.' Namjoon segera menarik tangannya dan memutuskan pandangannya dari Seokjin.

"Aku tak percaya dengan perkataanmu, kau selalu berkata manis tapi setelah itu kau menjadi iblis yang tak mengenal rasa kasih sayang."

"Ne arraseo, kamu pasti sulit memaafkan aku. Tapi akan aku buktikan bahwa aku telah sadar akan kesalahanku selama ini." Seokjin menatap Namjoon dengan semangat berapi-api.

Namjoon melirik Seokjin, dalam hatinya gelisah. Ia takut untuk jatuh kedalam paras Tampan Seokjin untuk sekian kalinya. Dia masih takut.

Tak lama kemudian pelayan restoran membawa banyak hidangan hingga memenuhi meja makan khusus untuk 4 orang itu. Namjoon menatap piring berisi makanan dengan mata berbinar-binar, apalagi menatap ayam pedas manis dan japchae kesukaannya.

Namun Namjoon sungkan untuk mengambilnya, dia kalau sudah dihadapkan dengan kesukaannya pasti akan lupa daratan. Hahaha so cute. Seokjin paham dengan apa yang Namjoon rasakan, Ia tahu seperti apa nafsu makan Namjoon ketika bertemu dengan makanan kesukaannya. Lantas ia mengambilkan ayam pedas manis 2 potong dan japchae berisi setengah piring. Nasi putih tidak terlihat lagi karena penuh dengan lauk kesukaan Namjoon.

Namjoon speechless dengan apa yang Seokjin lakukan. Ia jadi malu karena isian piringnya, kalau dirumah tak apa ini makan malam bersama orang penting. Mau ditaruh mana mukanya, hancur sudah image Namjoon yang keren akan kejeniusannya.

He is Perfect | END✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang