Bonus Chapter: 4

141 10 0
                                    

Ini adalah pertemuan awal dari Kim Seokjin dan Kim Namjoon, saat menginjak bangku sekolah menengah atas. Chungdam High School adalah sekolah paling bergensi yang berisikan anak pejabat negara, anak CEO, anak dari aktris maupun aktor, dan anak berprestasi.

Chungdam High School sendiri berada di daerah apgujeong-ro, Gangnam-gu, Seoul. Sekolah ini mengutamakan kualitas namun beberapa ada yang mencoba cara curang agar anaknya bisa memasuki sekolah bergengsi ini.

Namjoon, indentitas sebagai anak CEO K-star entertainment tak menunjukkan jati dirinya, ia memilih sebagai peserta beasiswa penuh. Biasanya ketika banyak drama menampilkan anak si beasiswa akan dibully lain lagi dengan Namjoon penuh memuja dari kaum Hawa maupun Adam.

Ingat usia Namjoon dan Seokjin jauh 5 tahun? Pasti berpikir cerita ini salah alur atau bagaimana. Namjoon itu loncat kelas maka dari itu ia bisa bertemu dengan Seokjin yang notabene sudah remaja beranjak dewasa.

Usia 14 tahun menjadi duta perwakilan Chungdam High School dan siswa termuda di sekolah tersebut, bagaimana tidak ia digilai-gilai oleh siswa sekolah tersebut. Perawakan tinggi kurus namun pipi sedikit berisi ketika tersenyum muncul lekukan indah.

"Annyeong Namjoon-ie!"

"Namjoon-ie joha-e!"

"Saranghae Namjoon-ah!"

Namjoon sudah terbiasa menerima segala ucapan berbagai siswa yang umurnya beda jauh dengannya. Suatu hiburan ia mendengar kalimat tersebut. Baru dua tahun ia menginjakkan kaki di sekolah Chungdam ini dan sudah di tahun akhir sekolah nya.

"Namjoon-ie annyeong!"

"Annyeong haseyo Jimin sunbaenim."

"Aigo~ pagi-pagi sudah senang saja, pasti habis tertimpa durian runtuh."

"Hump, majjayo! Sunbaenim tahu tidak kalau aku resmi menjadi penulis lagu dan produser di agensi uri Abeoji dan juga bertepatan teman-teman trainne ku debut!"

"Wah, chukae ne! Kamu selalu mengejutkan eh tapi kamu menggunakan penyamaran atau tidak?"

"Hm, aku menggunakan nama samaran ingat ini ya! Runch Randa akan mendominasi dunia dengan lagu karyanya bersama Bangtan Boys!"

"Ah, semoga ne aku selalu mendoakan mu sukses selalu. Otak mu itu terlalu pintar bisa dibagi sedikit tidak? Hehe.."

"Eh, apa bisa ya?"

"Aigo~ dasar anak kecil. Hyung heran dengan dirimu yang bisa loncat kelas, menjadi duta, dan menjadi dewan siswa tapi polos sekali."

"Polos? Ngomong-ngomong apa Hyung sudah tidak polos seperti di video-video yang ku tonton?"

"Eh?"

"Eh?"

"Heehh?! Yak dasar anak kecil kamu sudah melihat yang itu?!"

"Sudah sih tapi aku sukanya yang sesama lelaki hehehe kata orang tuaku jika aku besar aku harus menjaga diriku karena akan berbahaya ketika aku sudah disentuh dan mengakibatkan perdebatan dimasa depan."

Jimin membatin, ia sangat terkejut nasib Namjoon sama seperti dirinya. Namun ia masih polos akan hal itu tapi dia sudah menonton video dewasa!

"Betul kata orang tuamu, Namjoon-ie. Maka dari itu kamu diikutkan Taekwondo untuk pertahanan diri dan ketika kamu beranjak dewasa akan mengerti apa yang dibilang oleh orang tuamu. Jika belum paham kamu tanya saja sama Hyung."

He is Perfect | END✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang