30.

253 30 4
                                    

20.45
New York, USA

Setelah kencan makan malam yang berakhir air mata dan sakit hati, Seokjin mengajak Namjoon untuk berjalan-jalan di kota New York sebagai penutup kencan mereka yang pertama dan terakhir kalinya.

Tangan mereka saling bertautan seolah dunia ini milik mereka berdua. Tak memikirkan bagaimana mereka akan menjadi berita panas dikalangan selebriti maupun politik nantinya.

Ditangan mereka berdua terdapat beberapa tas belanja dari brand ternama. Melihat etalase toko beberapa brand ternama membuat jiwa koleksi mereka muncul, bahkan mereka berdua memberikan tanda tangan untuk beberapa toko. Terkenal sekali bukan mereka berdua.

"Namjoon-ah, ayo kita foto bersama di photo booth itu." Tunjuk Seokjin pada sebuah kotak raksasa yang terdapat tirai dan tempat pengambilan foto berbentuk strip.

"Boleh juga, kajja."

Beruntung photo booth itu kosong tak ada orang yang mengantri. Namjoon memilih aksesoris telinga kucing dengan choker dan Seokjin memilih dasi kupu-kupu besar dengan kacamata lucu.

"Hyung bagaimana dengan ini?" Seokjin terpana melihat betapa manisnya Namjoon berpenampilan seperti itu.

"Pretty boy hmm berniat menggoda Hyung ya?"

"Ani!! Enak saja bicara seperti itu."

Seokjin dan Namjoon pun melakukan sebanyak 4 pose berbeda, sungguh mereka berdua terlihat bahagia melupakan sejenak perasaan kacau mereka berdua tadi.

"Hyung, gomawo memberi foto strip yang lucu ini." Namjoon menatap 1 lembar foto strip berisi objek-objek hiasan yang lucu lalu matanya bergulir di bagian bawah sendiri. Pose membentuk 'sarang' antara mereka berdua.

"Foto strip ini menjadi kenangan terakhir kita, semoga setelah ini kamu menemukan kebahagiaanmu sendiri, Namjoon-ah."

Namjoon menatap Seokjin dengan dalam setelah itu ia mengangguk dengan cepat. Ia menaruh foto strip itu dibelakang ponselnya, ia selipkan di casing beningnya sangat pas dengan ukuran ponsel tipe A23 berwarna hitam miliknya.

Seokjin yang melihatnya hanya mampu tersenyum kecil. "Oh, sangat bagus menjadi hiasan belakang ponsel."

"Uhm, kalau Hyung bagaimana?"

"Hyung akan menirumu saja hahaha.."

"Copy paste boo.."

"Yak-yak, tak boleh mengejek kepada yang tua."

"Hyung akhirnya mengakui kalau sudah tua hehe.."

Dan malam itu menjadi kenangan bahagia yang terakhir bagi mereka berdua meskipun terselip rasa patah hati.

|He is Perfect|

Jimin berjalan kearah toilet, kandung kemihnya sudah tak bisa diajak berkompromi harus segera dikeluarkan. Saat memasuki toilet dia langsung menuju bilik dan mengunci pintu rapat-rapat.

"Ah, leganya. Padahal masih ingin berbicara dengan Maknae Bangtan Boys malah terganggu."

Setelah selesai ia mencuci tangan namun Jimin merasa dirinya tengah ditatap oleh seseorang melalui kaca. Ternyata itu Min Yoongi yang setengah mabuk menatap dirinya dengan menyeringai mengerikan.

"Wae Suga-ssi menatapku seperti itu?"

"Well, kau sangat manis dan seksi ya ternyata hahaha.." Yoongi mematai Jimin dari bawah hingga keatas lalu matanya menatap terus menerus bibir tebal milik Jimin.

He is Perfect | END✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang